Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terus muncul dari kalangan startup dan perusahaan teknologi besar sejak pandemi sampai awal 2023.
Teranyar, Spotify mengumumkan akan mem-PHK 6% dari total karyawannya untuk menghadapi risiko resesi tahun ini.
Menurut laporan perusahaan, karyawan Spotify terus bertambah sejak pandemi hingga mencapai 9.808 orang pada kuartal III-2022. Dengan demikian, karyawan yang akan di-PHK awal tahun ini diperkirakan sekitar 588 orang (6%).
Perusahaan streaming musik asal Swedia itu juga mengaku jumlah pengiklan di aplikasinya terus berkurang.
"Selama beberapa bulan, kami telah mengupayakan berbagai cara untuk menekan pengeluaran. Namun upaya itu belum cukup," ujar Daniel Elk, CEO Spotify, dikutip dari Reuters, Senin (23/1/2023).
"Saya terlalu ambisius dengan berinvestasi lebih dari pertumbuhan pendapatan perusahaan," lanjut Daniel.
Adapun menurut CNBC International, Spotify akan menyiapkan biaya pesangon sekitar EUR 35 juta–EUR 45 juta euro atau sekitar Rp 567,84 miliar–Rp 730,08 miliar untuk dibagikan ke seluruh karyawannya yang terkena PHK (kurs Rp16.224 per euro).
(Baca: Ini Perusahaan Teknologi dengan PHK Terbanyak sampai Awal 2023)