Berdasarkan laporan firma riset pasar ponsel Canalys, pengiriman ponsel pintar atau smartphone di pasar Asia Tenggara mencapai 23,9 juta unit pada kuartal II 2024. Volumenya naik 14% dari periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
“Pemulihan pasar smartphone di Asia Tenggara didorong oleh pemulihan ekonomi makro dan meningkatnya sentimen konsumen,” kata Analis Canalys Le Xuan Chiew dalam laporannya, Senin (12/8/2024).
Pada kuartal II 2024, Samsung menguasai 18% pangsa pasar smartphone Asia Tenggara dengan volume pengiriman 4,4 juta unit, atau naik 5% dibanding kuartal II tahun lalu (yoy).
Menurut Canalys, pengiriman smartphone asal Korea Selatan ini mulai menunjukkan pemulihan setelah mengalami penurunan selama tujuh kuartal berturut-turut.
Di urutan kedua, ada Oppo yang pengiriman ponsel pintarnya naik 24% (yoy) menjadi 4,2 juta unit. Ini didorong oleh pengiriman model A60, Oppo Reno 12, dan Oppo A3 Pro.
Kemudian pengiriman smartphone Xiaomi di Asia Tenggara naik 37% menjadi 4 juta unit.
Berikutnya disusul produsen ponsel asal China lainnya, yaitu Vivo yang tumbuh 37% (yoy) menjadi 3,4 juta unit dan Transsion naik 12% (yoy) menjadi 3,3 juta unit.
Sementara, gabungan volume pengiriman smartphone merek-merek lainnya di Asia Tenggara mencapai 4,6 unit atau turun 8% (yoy) secara tahunan.
Sebagai catatan, estimasi pengiriman Xiaomi mencakup merek sub-merek POCO. Sementara data pengiriman OPPO tidak termasuk OnePlus.
(Baca: iPhone 15 Jadi Ponsel Pintar Terlaris Global Kuartal II 2024)