Digitalisasi bisnis umumnya bisa memberi dampak positif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal ini terlihat dari laporan Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia yang dirilis lembaga riset INDEF.
(Baca: Banyak UMKM Utamakan Jualan Lewat Aplikasi Digital)
Pada Desember 2023, INDEF melakukan survei kepada 254 sampel UMKM yang tersebar di Jabodetabek (30%), Pulau Jawa non-Jabodetabek (50%), dan luar Pulau Jawa (20%).
Sampel dipilih dengan metode purposive sampling technique, dengan kriteria UMKM yang memiliki toko online dan offline, aktif beroperasi setidaknya dalam 6 bulan terakhir, dan aktif melakukan transaksi online.
Hasilnya, INDEF menemukan bahwa 100% responden UMKM setuju penggunaan platform digital bisa meningkatkan penjualan. Rinciannya, 64,17% setuju dan 35,83% sangat setuju.
Sebagian besar responden UMKM juga setuju digitalisasi bisnis bisa meningkatkan jumlah pelanggan, mempermudah proses pemasaran, serta menurunkan biaya pemasaran.
Banyak pula yang setuju platform digital bisa meningkatkan kecepatan transaksi, menambah tenaga kerja, serta memperkuat loyalitas pelanggan.
Sementara, responden UMKM yang tak setuju atau tidak merasakan berbagai dampak positif itu proporsinya hanya sedikit, seperti terlihat pada grafik.
Namun, digitalisasi juga memberi sejumlah tantangan baru bagi UMKM.
Mayoritas responden setuju bahwa mereka menghadapi tantangan kurangnya keterampilan digital pekerja.
Banyak juga yang menghadapi kesulitan dalam merekrut pekerja terampil digital, biaya jasa platform yang tinggi, persaingan ketat, hingga opini konsumen di ruang digital yang bisa mempengaruhi reputasi bisnis.
(Baca: Ini Provinsi dengan Pasar Tenaga Kerja Digital Terbaik 2022)