Survei Harga Properti Residensial yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan perlambatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer pada triwulan II 2019. Hal ini tercermin pada pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang lebih rendah daripada triwulan sebelumnya. Pada triwulan II 2019 pertumbuhan IHPR hanya sebesar 0,2% (qtq), lebih rendah 0,29% dibandingkan triwulan I 2019 yang sebesar 0,49%.
Secara triwulanan, lambatnya kenaikan harga properti residensial terjadi pada semua tipe rumah. Pada rumah tipe kecil, pertumbuhannya melambat dari 0,72% (qtq) pada triwulan I 2019 menjadi 0,37% (qtq) pada triwulan II 2019. Sementara itu, pertumbuhan harga pada tipe rumah menengah dari 0,6% (qtq) menjadi 0,18% (qtq) dan tipe rumah besar dari 0,2% (qtq) menjadi 0,03% (qtq).
Jika dilihat secara tahunan, pertumbuhan harga properti di pasar prime melambat menjadi 1,47% (yoy) dibandingkan triwulan I 2019 sebesar 2,04% (yoy). Sebagaimana yang terjadi secara triwulanan, pertumbuhan secara tahunan juga melambat untuk semua tipe rumah. Pertumbuhan harga pada tipe rumah kecil melambat dari 3,18% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 2,18% (yoy). Pertumbuhan harga tipe rumah menengah dari 1,82% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 1,32% (yoy) dan tipe rumah besar dari 1,16% (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi 0,92% (yoy) pada triwulan II 2019.
(Baca Databoks: Harga Rumah Tipe Kecil Naik Paling Tinggi di Kuartal I 2019)