Menurut data Macrotrends, pendapatan perusahaan kopi Starbucks mencapai US$ 29,06 miliar atau sekitar Rp 415,6 triliun pada 2021. Angka tersebut meningkat 23,6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 23,5 miliar.
Penurunan pendapatan Starbucks pada 2020 disebabkan pandemi corona global. Penurunan penjualan di China anjlok hingga 50% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Sementara, Starbucks di Amerika Serikat mengalami penurunan penjualan sebesar 3% dan membuat pendapatan bersih Starbucks turun sebesar 5% menjadi US$ 6 miliar pada 2020.
Sepanjang 2020, Starbucks telah menutup sekitar setengah dari toko yang dioperasikan di Amerika Serikat, dan lebih dari 75% di Kanada, Jepang, dan Inggris. Namun, kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama.
Sebagai informasi, Starbucks menjadi perusahaan makanan cepat saji dan restoran terbesar di dunia dengan pendapatan mencapai US$ 24,1 miliar dan laba bersih sebesar US$ 1,3 miliar pada Agustus 2020.
Perusahaan asal Negeri Paman Sam ini memiliki gerai resmi sebanyak 32.844 yang tersebar di 79 negara.
(Baca Selengkapnya: Amerika Serikat, Negara Tujuan Ekspor Kopi Terbesar RI)