Emiten makanan cepat saji Pizza Hut, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), mencatatkan kenaikan penjualan 5,32% menjadi Rp2,63 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp2,50 triliun.
Namun, PZZA meraih rugi bersih Rp35,49 miliar hingga kuartal III 2022. Kerugian ini berbalik dari perolehan laba sebesar Rp13,30 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Melansir IDX Channel, berdasarkan wilayahnya, penjualan di Jakarta mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp1,05 triliun, wilayah Jawa Bali sebesar Rp726,89 miliar, dan Sumatera sebesar Rp391,59 miliar.
Menurut laporan keuangan, beban pokok penjualan perseroan tercatat sebesar Rp853,51 miliar, turun dari sebelumnya Rp861,51 miliar, dan beban operasi lainnya tercatat sebesar Rp11,60 miliar.
Namun, sejumlah beban lainnya tercatat naik yakni, beban penjualan naik menjadi Rp1,63 triliun, serta beban umum dan administrasi menjadi Rp170,09 miliar.
Hingga akhir September 2022, total nilai aset PZZA tumbuh 8,89% menjadi Rp2,41 triliun, dibanding posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp2,21 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,34 triliun dan ekuitas sebesar Rp1,07 triliun.
(baca: 10 Pizza Termahal di Dunia, Ada yang Seharga Mobil LCGC)