Mengonsumsi minuman olahan merupakan aktivitas yang jamak dilakukan masyarakat. Minuman olahan diproses dengan pengolahan dan penyempurnaan bahan-bahan mentah menjadi minuman yang siap dikonsumsi.
Selain proses pembuatannya yang mudah, minuman olahan juga kerap memberikan kesegaran. Berbagai minuman olahan pun menjadi pilihan masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari.
Survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, minuman olahan rumah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia saat ini adalah es teh manis. Lebih dari separuh atau 63,1% responden mengaku biasa mengonsumsi es teh manis setiap pekan.
Ada cukup banyak juga responden yang setiap pekannya mengonsumsi kopi saset (55,3%) dan jus buah yang diblender (47,7%).
Sebagian responden juga suka mengonsumsi minuman olahan rumah dengan bahan dasar kopi atau minuman manis lain dari kedai (32,0%), susu kental manis (29,6%), minuman serbuk (27,3%), dan susu bubuk (26,4%) yang pada umumnya mengandung gula.
Mengacu pada National Institute of Health (NIH), badan penelitian medis pemerintah Amerika Serikat, gula memiliki peran penting bagi tubuh.
“Tubuh kita membutuhkan jenis gula yang disebut glukosa untuk bertahan hidup. Glukosa adalah makanan nomor satu untuk otak, dan sumber bahan bakar yang penting untuk seluruh tubuh,” kata ahli pediatri Dr. Kristina Rother dalam artikel Sweet Stuff: How Sugars and Sweeteners Affect Your Health yang dipublikasikan situs resmi NIH.
Namun, konsumsi gula perlu dibatasi demi menjaga asupan nutrisi yang seimbang, serta menghindari risiko penyakit seperti obesitas dan diabetes.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar konsumsi gula disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian.
Untuk laki-laki, AHA menyarankan konsumsi gula maksimal 150 kalori atau 9 sendok teh (36 gram) per hari. Sementara untuk perempuan, rekomendasinya maksimal 100 kalori atau 6 sendok teh (25 gram) per hari.
Kurious-KIC melakukan survei konsumsi minuman olahan rumah ini pada 24 Maret-1 April 2023. Total responden berjumlah 618 orang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Responden terdiri dari laki-laki (46,8%) dan perempuan (53,2%), dengan rentang usia antara 25-54 tahun.
Survei Kurious-KIC menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,94% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Banyak Orang Indonesia Suka Tambahkan Asupan Gula ke Makanan dan Minuman)