Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpeluang kembali memenangkan pemilu legislatif pada 2019. Ini tercermin dari hasil survei LSI Denny JA yang menunjukkan elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri didukung 24,8% suara responden. Angka tersebut berada di atas perolehan suara partai lainnya seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Dengan elektabiltas hampir seperempat dari total suara responden, maka PDIP berpotensi mematahkan kutukan bahwa tidak ada partai yang memenangkan pemilu legislatif dua kali secara beruntun. Sebagai informasi, pasca reformasi 1998, belum ada satupun partai yang memenangkan pemilu legislatif sebanyak dua kali secara berturut-turut. PDIP yang terasosiasi dengan Joko Widodo serta memiliki calon sendiri pada pemilu presiden 2019 memberikan keuntungan bagi partai bergambar kepala banteng tersebut. Namun, masih ada 25,2% suara yang belum menentukan sehingga masih ada peluang untuk mengubah peta dukungan menjelang pemilu legislatif 2019.
Pada 1999, PDIP memenangkan pemilu legislatif dengan perolehan 33,7% suara. Namun pada 2014, giliran Partai Golongan Karya (Golkar) yang memimpin dengan perolehan 21,6% suara. Lalu pada 2009, Partai Demokrat memuncaki pemilu legislatif dengan meraih 20,9% suara. Pada pemilu legislatif 2014, PDIP kembali unggul dengan perolehan 18,9% suara.
Survei LSI berlangsung pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dengan margin of error +/- 2,9%.