Badan Legislasi DPR tengah mengkaji usulan revisi UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Rencananya mereka akan menghapus pembatasan jumlah kementerian, yang sebelumnya ditetapkan maksimal 34 lembaga.
"Diskusi kita hanya menghapus dan mengilangkan [pembatasan] angka 34 dari sisi kementerian," kata Ketua Badan Legislasi DPR Supratman Andi Agtas dalam siaran pers, Kamis (16/5/2024).
"Walaupun begitu, kita memberikan penegasan bahwa jumlah kementerian itu harus tetap memperhatikan efisiensi dan efektivitas," ujarnya.
Secara historis jumlah kementerian di Indonesia memang kerap berubah-ubah, mengembang dan mengempis seiring pergerakan rezim.
Berdasarkan data yang dihimpun Databoks dari situs Sekretariat Kabinet RI, kementerian terbanyak muncul pada era Presiden Soekarno, tepatnya dalam Kabinet Dwikora I.
Kabinet Dwikora I bekerja selama periode 27 Agustus 1964—22 Februari 1966, berisi 90 kementerian, serta 104 menteri/wakil menteri/pejabat setingkat menteri.
Tak hanya Dwikora I, Presiden Soekarno juga pernah membentuk beberapa kabinet lain yang kementeriannya tergolong banyak, seperti terlihat pada grafik di atas.
Lengkapnya, berikut jumlah kementerian per kabinet sepanjang sejarah Indonesia, diurutkan secara kronologis sejak awal kemerdekaan:
1. Presiden Soekarno:
- Kabinet Presidensial (Agustus—November 1945): 19 kementerian
- Kabinet Sjahrir I (November 1945—Maret 1946): 16
- Kabinet Sjahrir II (Maret 1946—Oktober 1946): 24
- Kabinet Sjahrir III (Oktober 1946—Juni 1947): 31
- Kabinet Amir Sjarifuddin I (Juli—November 1947): 31
- Kabinet Amir Sjarifuddin II (November 1947—Januari 1948): 32
- Kabinet Hatta I (Januari 1948—Agustus 1949): 16
- Kabinet Darurat (Desember 1948—Juli 1949): 11
- Kabinet Hatta II (Agustus 1949—Desember 1949): 17
- Kabinet Susanto/Peralihan (Desember 1949—Januari 1950): 9
- Kabinet Republik Indonesia Serikat (Desember 1949—September 1950): 16
- Kabinet Halim (Januari 1950—September 1950): 13
- Kabinet Moh. Natsir (September 1950—April 1951): 16
- Kabinet Sukiman (April 1951—April 1952): 17
- Kabinet Wilopo (April 1952—Juli 1953): 16
- Kabinet Ali Sastroamidjojo I (Juli 1953—Agustus 1955): 17
- Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955—Maret 1956): 20
- Kabinet Ali Sastroamidjojo II (Maret 1956—Maret 1957): 22
- Kabinet Djuanda/Karya (April 1957—Juli 1959): 26
- Kabinet Kerja I (Juli 1959—Februari 1960): 32
- Kabinet Kerja II (Februari 1960—Maret 1962): 39
- Kabinet Kerja III (Maret 1962—November 1963): 56
- Kabinet Kerja IV (November 1963—Agustus 1964): 61
- Kabinet Dwikora I (Agustus 1964—Februari 1966): 90
- Kabinet Dwikora II (Februari 1966—Maret 1966): 86
- Kabinet Dwikora III (Maret 1966—Juli 1966): 26
- Kabinet Ampera I (Juli 1966—Oktober 1967): 28
2. Presiden Soeharto
- Kabinet Ampera II (Oktober 1967—Juni 1968): 23 kementerian
- Kabinet Pembangunan I (Juni 1968—Maret 1973): 25
- Kabinet Pembangunan II (Maret 1973—Maret 1978): 21
- Kabinet Pembangunan III (Maret 1978—Maret 1983): 30
- Kabinet Pembangunan IV (Maret 1983—Maret 1988): 40
- Kabinet Pembangunan V (Maret 1988—Maret 1993): 41
- Kabinet Pembangunan VI (Maret 1993—Maret 1998): 41
- Kabinet Pembangunan VII (Maret 1998—Mei 1998): 37
3. Presiden B. J. Habibie
- Kabinet Reformasi Pembangunan (Mei 1998—Oktober 1999): 39 kementerian
4. Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
- Kabinet Persatuan Nasional (Oktober 1999—Agustus 2001): 37 kementerian
5. Presiden Megawati Soekarnoputri
- Kabinet Gotong Royong (Agustus 2001—Oktober 2004): 33 kementerian
6. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
- Kabinet Indonesia Bersatu (Oktober 2004—Oktober 2009): 36 kementerian
Kabinet Indonesia Bersatu II (Oktober 2009—Oktober 2014): 36
7. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
- Kabinet Kerja (Oktober 2014—Oktober 2019): 34 kementerian
- Kabinet Indonesia Maju (Oktober 2019—Oktober 2024): 34
(Baca: Ini Partai Politik Terkuat di Indonesia, sejak Merdeka sampai Pemilu Terakhir)