Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Manokwari, pada 2024 mencapai Rp11,33 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 2,97% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp10,65 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Periode 2013-2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 204,11 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp55.264 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 220.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp2,51 jutajuta. Nominal ini tumbuh 2,62%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,22% menjadi Rp2 jutajuta kemudian diurutan berikutnya diikuti oleh PDRB sektor konstruksi yang kali ini diurutan ketiga pertumbuhan negatif -0,76% menjadi Rp1,56 jutajuta.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Maluku Tenggara pada 2024)
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa keuangan dan asuransi dengan PDRB Rp630,69 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Manokwari pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Manokwari ini adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan kontribusi mencapai 19,76%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.