Bahlil Lahadalia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak Oktober 2019. Kemudian pada 2021 ia dilantik sebagai Menteri Investasi, yang juga merangkap Kepala BKPM.
Dalam masa jabatan Bahlil, realisasi investasi di Indonesia tercatat meningkat setiap tahun. Bahkan pada 2022, realisasinya menembus angka Rp1.200 triliun, tumbuh 34% (year-on-year) sekaligus menjadi rekor tertinggi baru.
Kendati demikian, kekayaan pribadi Bahlil tercatat naik tipis, tidak sekuat pertumbuhan investasi yang ia urus.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada akhir 2019 Bahlil memiliki kekayaan sekitar Rp295 miliar. Kemudian pada akhir 2022 nilainya naik menjadi Rp302 miliar.
Secara kumulatif, dalam tiga tahun belakangan kekayaan Bahlil bertambah sekitar Rp7,3 miliar atau tumbuh 2,5%.
(Baca: Pegang Banyak Jabatan, Kekayaan Luhut Naik Rp220 Miliar dalam 3 Tahun)
Angka itu tergolong kecil, dibanding pertumbuhan kekayaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, yang hartanya bertambah Rp220 miliar atau meningkat 32,5% dalam periode sama.
Adapun saat ini Bahlil Lahadalia dan Luhut Pandjaitan dikabarkan berminat menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.
"Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai saya pikir semuanya terpanggil (menjadi calon ketua umum). Tapi lewat mekanisme partai," kata Bahlil, dilansir Detik.com, Selasa (25/7/2023).
Hal senada juga dinyatakan Luhut. "Kalau (kader banyak) mendukung, mau (jadi calon ketua umum)," kata Luhut, dilansir Detik.com, Selasa (25/7/2023).
(Baca: 3 Tahun Jadi Menko, Kekayaan Airlangga Hartarto Bertambah Rp200 Miliar)