Menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, masyarakat yang tak setuju dengan kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 paling banyak berasal dari kalangan pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dari basis responden yang memilih PKS, ada 27,4% yang tak setuju jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan Prabowo-Gibran menang satu putaran.
Ketidaksetujuan terbanyak berikutnya berasal dari basis pemilih Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan proporsi 19%, dan basis pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 15,5%.
Tiga partai tersebut merupakan koalisi pengusung pasangan capres-cawapres Anies Bawedan-Muhaimin Iskandar.
(Baca: Daftar Partai Politik yang Lolos ke DPR dalam Pemilu 2024)
Kendati demikian, secara umum basis pemilih partai-partai besar mayoritas setuju jika Prabowo-Gibran menang satu putaran, seperti terlihat pada grafik.
Kesetujuan paling tinggi berasal dari basis pemilih partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 98,6%, Partai Amanat Nasional (PAN) 96,7%, dan Partai Golongan Karya (Golkar) 95,9%.
Tingkat kesetujuan tinggi juga tercatat di basis pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yakni 92,4%.
Survei ini dilakukan pada 1-15 Maret 2024 dengan melibatkan 1.200 responden. Sampel survei dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki tingkat kesalahan (margin of error) sekitar 2,9%.
(Baca: LSI Denny JA: 89% Warga Setuju Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024)