Calon kepala daerah petahana cenderung lebih mendapat perhatian di masyarakat. Hal ini terdokumentasikan oleh Litbang Kompas dalam laporan Petahana Masih Jadi Perhatian Pemilih di Pilkada 2024.
Mayoritas atau 63,3% responden mengaku akan mempertimbangkan sosok calon kepala daerah sedang atau pernah menjabat di wilayahnya.
“Selain sudah berpengalaman menjabat sebagai kepala daerah di suatu wilayah, popularitas yang dimiliki juga turut memberikan kontribusi bagi potensi keterpilihan mereka di pilkada,” tulis peneliti Litbang Kompas dalam laporannnya, Rabu (3/7/2024).
Lalu sebanyak 23% responden tidak akan mempertimbangkan calon petahana pada Pilkada 2024 mendatang dan 13,7% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Litbang Kompas juga menyurvei terkait pilihan responden terhadap calon yang memiliki hubungan kekerabatan dengan kepala daerah sebelumnya.
Sebanyak 48,9% responden cenderung mempertimbangkan hal tersebut. Sedangkan 37,6% memilih untuk tidak mempertimbangkan calon yang memiliki hubungan kekerabatan dengan kepala daerah sebelumnya.
“Praktik seperti ini makin mengukuhkan bahwa politik kekerabatan bukan menjadi persoalan serius,” tulis Litbang Kompas.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Pengambilan data dilakukan pada 27 Mei-2 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%., dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Pengaruh Jokowi Masih Cukup Kuat dalam Pilkada 2024)