Ada banyak orang Indonesia yang tak setuju jika warga negara asing (WNA) berinvestasi, tinggal, dan bekerja di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal ini terlihat dari hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), yang menunjukkan 52,3% responden tak setuju warga asing berinvestasi hingga bekerja di IKN. Rinciannya, 32,9% tak setuju dan 19,4% sangat tak setuju.
Di sisi lain, sebanyak 39,8% responden mengaku setuju akan hal tersebut. Rinciannya, 33,2% setuju dan 6,6% sangat setuju.
Sementara, ada 7,9% responden yang mengatakan tidak tahu.
Adapun pemerintah bakal memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara yang terletak di wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada 2024 mendatang. Saat ini, progres pembangunan ibu kota baru masih berlangsung.
Survei Kurious-KIC ini dilakukan terhadap 622 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 45,3% dan perempuan 54,7%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (63,7%), kemudian di Jakarta (14,5%), dan Pulau Sumatra (12,2%). Proporsi responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,5%-4,5%.
Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (33,6%), diikuti kelompok 25-34 tahun (27,3%) dan kelompok 45-54 tahun (23,2%).
Survei dilakukan pada 12-22 Juni 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,92% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: 10 Subproyek IKN Terbesar, dari Infrastruktur sampai Rehabilitasi Hutan)