Elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) mengalami tren kenaikan pasca Pemilihan Kepala Daerah 2018 meskipun masih di bawah 50%. Berdasarkan survei LSI Denny JA elektabilitas Jokowi pada Juli mencapai 49,3%, naik dari posisi Mei hanya 46%. Dari angka tersebut, sekitar 32% merupakan pendukung Jokowi yang loyal (strong supporters), sedangkan yang masih bisa berganti pilihan (soft supporters) mencapai 17,3%.
Sementara lawan Jokowi (gabungan), masih menurut survei tersebut elektabilitasnya mencapai 45,2% yang terdiri dari pendukung loyal 30,5% dan pendukung yang masih bisa berganti pilihan sebesar 14,7%. Artinya, sebelum melakukan kampanye serta menentukan pasangan calon, lawan Jokowi telah memiliki pemilih yang militan sebesar 30,5%.
Dari hasil survei tersebut didapat bahwa masih ada sekitar 37,5% pemilih yang masih bisa diperebutkan untuk memenangkan pemilihan presiden tahun depan. Jumlah tersebut terdiri dari pendukung Jokowi yang masih bisa berganti pilihan sebanyak 17,3%, dari kubu lawan Jokowi 14,7% ditambah dari masyarakat yang belum menentukan pilihannya sebesar 5,5%. Menjelang masa pendaftaran calon Presiden dan Wakil Presiden pada 4-10 Agustus 2018 tokoh-tokoh politik sibuk melakukan pertemuan melakukan lobi pasangan calon yang akan diusung oleh partai pendukung Jokowi maupun lawannya.