Badan Pusat Statistik menunjukkan, skor indeks demokrasi Indonesia (IDI) di DKI Jakarta terus meningkat sejak 2007 hingga 2020. Laporan ini menunjukkan bahwa ibu kota semakin demokratis di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
Tercatat, IDI Jakarta pada 2020 sebesar 89,21 atau naik 0,92 poin dibandingkan 2019 yang sebesar 88,29 poin. Skor tersebut jauh melampaui IDI nasional tahun lalu yang sebesar 73,66 poin.
Ada tiga aspek yang dinilai dalam penghitungan nilai IDI, yakni aspek kebebasan sipil, aspek hak-hak politik dan aspek lembaga demokrasi. Dari ketiga aspek itu, masing-masing DKI Jakarta memeroleh skor sebesar 93,27 poin, 84,95 poin, dan 90,86 poin pada 2020.
Pemprov DKI Jakarta berhasil mempertahankan posisi peringkat satu di Indonesia selama empat tahun berturut-turut sejak 2017. IDI di DKI terus bertumbuh, yakni 84,73 pada 2017, 85,08 pada 2018, dan 88,29 pada 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lewat akun Facebook mengomentari indeks demokrasi tersebut. Menurutnya, pencapaian ini menunjukkan warga Jakarta semakin matang dalam berdemokrasi.
Dia menambahkan, dibutuhkan kolaborasi seluruh stakeholder dan komponen masyarakat untuk menjaga Jakarta tetap kondusif dan demokratis.
"Indeks ini semacam cermin untuk merefleksikan kekuatan dan kekurangan dalam berdemokrasi. Sekalipun capaian indeks demokrasi DKI Jakarta pada tahun ini semakin tinggi, masih ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dikerjakan." kata Anies, Minggu 5 September 2021.
(Baca: DKI Jakarta Kembali Jadi Provinsi Paling Demokratis di Indonesia pada 2020)