Menurut data Bank Dunia, tren harga emas secara global meningkat signifikan pada tahun ini.
Sampai November 2025, rata-rata harga emas 99,5% (fine gold) London Fix Afternoon Price sudah menyentuh US$4.087 per troy ons.
Harganya naik 54% dibanding November tahun lalu (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru.
Berdasarkan proyeksi World Gold Council (WGC), harga emas global masih berpotensi naik antara 5—15% (yoy) pada 2026.
WGC menilai kenaikan harga emas dipengaruhi oleh turunnya suku bunga bank, melemahnya dolar AS, meningkatnya keengganan investor terhadap aset berisiko tinggi, serta pembelian emas oleh bank sentral.
Namun, WGC juga memperkirakan ada berbagai faktor yang berisiko membuat harga emas turun antara 5—20% (yoy) pada tahun depan.
"Kenaikan imbal hasil obligasi, dolar AS yang lebih kuat, dan pergeseran minat investor ke aset yang lebih berisiko bisa sangat membebani harga emas," kata WGC dalam laporan Gold Outlook 2026.
"Prospek emas untuk tahun 2026 ditentukan oleh ketidakpastian ekonomi yang saat ini dihadapi investor. Dan, seperti tahun 2025, tahun mendatang mungkin akan membawa volatilitas yang signifikan di seluruh pasar keuangan," kata WGC.
(Baca: Proyeksi Harga Emas Tahun 2026 dari Bank Dunia)