Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi pemilihan tiga nama calon presiden (capres) tanpa figur calon wakil presiden (cawapres).
Elektabilitas Prabowo tercatat mencapai 40,6%, sedangkan Ganjar 27,8%, dan Anies 23,7%. Sisanya, ada 7,9% responden yang tak menjawab pertanyaan survei.
"Dalam simulasi tanpa cawapres, Prabowo unggul signifikan dibandingkan Ganjar dan Anies," kata Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers daring di YouTube Indikator Politik, Minggu (12/11/2023).
Selisih antara elektabilitas Prabowo dengan Ganjar pun cukup jauh yaitu 12,8 poin persentase. Sementara selisih antara Prabowo dengan Anies 16,9 poin persentase.
Burhanuddin juga mencatat ada peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan dari Prabowo. Pada awal Oktober 2023 elektabilitas Ketua Umum Gerindra itu berada di angka 37%, namun dalam hasil survei terbaru awal November 2023 keterpilihannya naik menjadi 40,6%.
Kondisi sebaliknya dialami Ganjar. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu memiliki penurunan elektabilitas yang semula 34,8% jadi 27,8% dalam periode sama.
"Anies terjadi peningkatan meski tak terlalu signifikan, dari 22,3% (awal Oktober 2023) menjadi 23,7% (awal November 2023)," kata Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, terlihat ada perubahan yang besar dalam periode waktu yang singkat, hanya sekitar sepekan atau pascapenutupan pendaftaran capres-cawapres di KPU pada 25 Oktober 2023.
Burhanuddin mengatakan, elektabilitas Prabowo dan Anies masing-masing menguat sekitar 2% sampai 3%. Berbeda dengan Ganjar yang tampak menyusut hingga sekitar 8%.
"Akumulasi peningkatan dukungan terhadap Prabowo dan Anies tampak menjadi tanggungan Ganjar," kata Burhanuddin.
Survei ini melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel survei diambil menggunakan metode multistage random sampling dari seluruh provinsi Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.
Pengumpulan data dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka. Tingkat kesalahan survei (margin of error) 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Capres-Cawapres Mana yang Diterima Milenial dan Gen Z? Ini Surveinya)