Capres-Cawapres Mana yang Diterima Milenial dan Gen Z? Ini Surveinya

Politik

Lite

Nabilah Muhamad 10/11/2023 19:15 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarkan hasil survei Populi Center, mayoritas atau 49,5% responden menilai bahwa Prabowo-Gibran menjadi pasangan bakal capres-cawapres yang mampu diterima oleh kalangan milenial dan gen Z.

Kandidat Capres-Cawapres yang Paling Mampu Diterima Milenial dan Gen Z menurut Responden (Oktober-November 2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Capres-Cawapres Mana yang Diterima Milenial dan Gen Z? Ini Surveinya

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kandidat Capres-Cawapres yang Paling Mampu Diterima Milenial dan Gen Z menurut Responden (Oktober-November 2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kalangan milenial dan generasi Z punya suara besar dalam Pemilu 2024. Menurut KPU, jika pemilih dari kedua generasi tersebut digabungkan porsinya mencapai 56,45% dari total daftar pemilih tetap (DPT) nasional.

Adapun menurut survei Populi Center, mayoritas atau 45,9% responden menganggap kandidat capres-cawapres yang paling mampu diterima milenial dan gen Z adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Responden yang menganggap Ganjar Pranowo-Mahfud MD mampu diterima milenial dan gen Z hanya 23,3%.

Sementara yang menganggap Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar punya akseptabilitas serupa hanya 21,2%. Sisanya, 9,6% responden tidak menjawab atau tidak tahu.

Survei ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Sampel diambil menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling.

Koleksi data dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 dengan metode wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Populi Center. Tingkat kesalahan survei (margin of error) 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Editor : Adi Ahdiat