Kurious-KIC: Mayoritas Masyarakat Indonesia Tak Setuju Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

1
Cindy Mutia Annur 08/06/2023 15:12 WIB
Image Loader
Memuat...
Tingkat Kesetujuan Responden Terhadap Sistem Pemilu Proporsional Tertutup (April 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menjelang pemilihan umum (pemilu) pada 2024 mendatang, belakangan ramai perdebatan mengenai pengembalian sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup. Hal ini didorong rumor bahwa Mahkamah Konstitusi telah bersepakat untuk mengabulkan uji materi sistem pemilu dari proporsional tertutup.

Dengan sistem proposional tertutup, pemilih hanya dapat mencoblos partai politik. Selain itu, pemilih tidak dapat memberikan suara pada tokoh caleg.

Sebaliknya, dalam sistem proporsional terbuka pemilih dapat menentukan pilihan dengan cara memberikan suara langsung pada kandidat calon bukan partai.

Lantas, bagaimana pendapat masyarakat Indonesia mengenai wacana pengembalian sistem pemilu ke proporsional tertutup?

Menurut hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), mayoritas masyarakat Indonesia mengatakan tidak setuju apabila pemilu dilaksanakan dengan sistem tertutup. Sebanyak 49,5% responden berpendapat demikian.

Rinciannya, responden yang mengatakan tidak setuju sebanyak 32,1% , diikuti sangat tidak setuju 17,4%.

Sebaliknya, ada 41,6% responden yang mengatakan setuju dengan sistem proporsional tertutup. Secara rinci, responden yang menilai cukup setuju 17,6%, setuju 15,7%, dan sangat setuju 8,3%. Sementara, responden yang tidak menjawab sebanyak 9%.

Adapun survei ini dilakukan terhadap 580 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 57,5% dan perempuan 42,5%.

Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (64,3%), kemudian di Jakarta (15,3%), dan Sumatra (10%). Proporsi responden yang berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,5%-3,4%.

Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (31,8%), diikuti kelompok 25-34 tahun (29,5%) dan kelompok 45-54 tahun (23,3%).

Survei dilakukan pada 27 April-4 Mei 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,79% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Bukan Hanya Merakyat, Ini Kriteria Sosok Calon Pemimpin 2024 yang Paling Dicari Warga Indonesia)

Editor : Padjar Iswara

Data Populer

Lihat Semua