Perbincangan mengenai kandidat pemimpin Indonesia semakin memanas di tengah penyambutan tahun politik tahun depan. Salah satunya yaitu terkait persepsi masyarakat terhadap kriteria calon pemimpin yang hendak mereka pilih.
Lantas, seperti apa kriteria sosok calon pemimpin 2024 yang dicari oleh masyarakat Indonesia?
Menurut hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), tegas dan berwibawa adalah kriteria sosok calon pemimpin 2024 yang paling dicari masyarakat Indonesia. Sebanyak 52,8% responden mengatakan memilih kriteria pemimpin seperti itu.
Kemudian, sebanyak 50,3% responden mencari sosok pemimpin yang selalu dekat dengan rakyat. Lalu, sebanyak 47,6% responden mengatakan mencari pemimpin yang memiliki pengalaman di pemerintahan dan berkinerja baik.
Ada pula responden yang mencari sosok pemimpin yang visioner yaitu 23,1%. Sementara, responden yang mencari sosok pemimpin dari kalangan profesional alias non-politisi dan religius hanya sedikit yaitu masing-masing 13,6% dan 12,6%.
Survei Kurious-KIC tersebut juga menunjukkan, terdapat sejumlah permasalahan utama yang harus ditangani calon pemimpin 2024 mendatang. Di antaranya ketersediaan lapangan pekerjaan (77,9%), korupsi 73,3%, kemiskinan (71,2%), dan penegakan hukum (69,8%).
Adapun survei ini dilakukan terhadap 580 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 57,5% dan perempuan 42,5%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (64,3%), kemudian di Jakarta (15,3%), dan Sumatra (10%). Proporsi responden yang berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,5%-3,4%.
Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (31,8%), diikuti kelompok 25-34 tahun (29,5%) dan kelompok 45-54 tahun (23,3%).
Survei dilakukan pada 27 April-4 Mei 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,79% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Partai Politik Mana yang Dianggap Menciptakan Lapangan Kerja? Ini Jawaban Masyarakat)