Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pada 2023 Indonesia memiliki volume cadangan emas 2.600 metrik ton. Porsinya mencapai 4,4% dari cadangan emas global yang totalnya 59.000 metrik ton.
Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara pemilik cadangan emas terbesar ke-6 di dunia.
Peringkat puncaknya ditempati Australia. Negeri Kanguru ini diperkirakan memiliki 12.000 metrik ton cadangan emas pada 2023.
Di posisi kedua ada Rusia dengan estimasi cadangan emas 11.100 metrik ton, diikuti Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan China dengan volume cadangan seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Papua, Pulau dengan Cadangan Bijih Emas Terbesar di Indonesia)
Adapun USGS mengestimasikan volume produksi emas global pada 2023 mencapai 3.000 ton, turun 1,96% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Sepanjang 2023 China menjadi negara penghasil emas terbesar dengan estimasi produksi 370 metrik ton, atau sekitar 12,33% dari total produksi emas global.
Sementara Australia, meski punya cadangan emas paling banyak, volume produksinya kalah dari China, yakni 310 ton.
Menurut USGS, konsumsi emas global paling banyak digunakan untuk perhiasan (46%), serta keperluan bank sentral dan institusi (23%).
Ada pula yang dijadikan emas batangan (16%), produksi koin dan medali (9%), produksi alat elektronik (5%), serta produksi industri lainnya (1%).
(Baca: Indonesia Masuk Jajaran Penghasil Emas Terbesar Dunia pada 2023)