Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor nonmigas Indonesia mencapai US$16,44 miliar pada Juli 2023, meningkat 10,10% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Menurut BPS, peningkatan tersebut didorong kenaikan nilai impor nonmigas dari sejumlah negara mitra dagang, dengan nominal terbesar dari Tiongkok.
Pada Juli 2023 nilai impor nonmigas dari Tiongkok mencapai US$5,54 miliar, naik 14,34% dibanding bulan sebelumnya.
Asal impor nonmigas terbesar selanjutnya adalah gabungan negara-negara di kawasan ASEAN dengan nilai impor total US$2,62 miliar, meningkat 14,86% secara bulanan.
Berikutnya ada Uni Eropa yang membukukan nilai impor nonmigas untuk Indonesia sebesar US$1,53 miliar, naik 27,81% dibanding bulan sebelumnya.
Kemudian Jepang dan Korea Selatan masing-masing memasok barang nonmigas ke Indonesia dengan nilai US$1,41 miliar dan US$909 juta. Impor dari kedua negara tersebut juga mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 1,49% dan 21,11%.
Adapun Amerika Serikat, Australia, India, dan Taiwan memasok barang nonmigas ke Indonesia dengan nilai seperti terlihat pada grafik.
(Baca juga: Pangsa Ekspor Nonmigas Tiongkok Naik pada Juli 2023, Negara Lain Justru Turun)