Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah ekspor peralatan listrik Indonesia mencapai 468 juta ton pada 2022.
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya (year-on-year/yoy), volume ekspor tersebut menurun sebanyak 39,6 ribu ton pada 2021 lalu.
Meskipun jumlahnya menurun, namun nilai ekspor peralatan listrik pada 2022 mencapai US$8,35 miliar. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya memiliki nilai sebesar US$6,45 miliar.
Berdasarkan negaranya, Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor peralatan listrik dari Indonesia, jumlahnya mencapai 7,37 juta ton sepanjang 2022. Valuasinya sebesar US$1,81 miliar.
Catatan BPS menunjukkan, Amerika Serikat sudah menjadi negara tujuan ekspor peralatan listrik terbesar dari Tanah Air sejak 2020 lalu.
Lalu peringkat kedua ditempati oleh Jepang, dengan total ekspor sebanyak 72,5 juta ton atau senilai US$1,28 miliar.
Kemudian Singapura menyusul di urutan berikutnya dengan volume ekspor mencapai 45,7 juta ton sepanjang tahun lalu. Meskipun berada di peringkat ketiga, valuasinya melampaui Amerika Serikat dan Jepang, yaitu sebesar US$2,03 miliar.
Adapun negara tujuan utama ekspor peralatan listrik ini didominasi oleh negara di kawasan Asia, seperti terlihat pada grafik. Sementara itu, Indonesia juga mengirimkan 181,18 juta ton peralatan listrik untuk negara-negara lainnya.
(Baca juga: Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Menurun pada Juni 2023)