Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, nilai ekspor produk industri kehutanan mencapai US$11,07 miliar pada 2020. Nilai tersebut turun 4,69% dari capaian 2019 yang sebesar US$11,62 miliar.
Produk industri kehutanan yang paling banyak diekspor adalah kertas dengan nilai sebesar US$3,54 miliar. Jumlah itu berkontribusi 31,97% dari total ekspor produk kehutanan pada 2020.
Kemudian, pulp atau bubur kertas menjadi produk kehutanan dengan nilai ekspor terbesar di posisi kedua. Nilainya mencapai US$2,53 miliar atau 22,8% dari total.
Produk kehutanan dengan nilai ekspor terbesar ketiga yaitu panel mencapai US$2,16 miliar atau 19,59%. Diikuti furnitur kayu dengan nilai ekspor sebesar US$1,53 miliar atau 13,87%.
Di antara sembilan produk industri kehutanan, furnitur kayu mencatatkan kenaikan ekspor paling tinggi dengan pertumbuhan 7,57% secara tahunan. Sementara, produk lainnya mencatatkan penurunan nilai ekspor pada 2020.
Adapun, produk industri kehutanan diekspor ke beberapa negara, dengan tujuan terbesar ke Tiongkok. Nilai ekspor produk industri kehutanan ke negara Tirai Bambu tersebut mencapai 3,18 miliar pada 2020.
(Baca Juga: Apa Pulau dengan Sebaran Perusahaan Kehutanan Terbanyak di Indonesia?)