Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, volume ekspor timah Indonesia mencapai 68,97 juta kilogram (kg) sepanjang Januari-November 2023.
Volume itu turun 11,56% dari periode sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 77,99 juta kg pada Januari-November 2022.
Lesunya bobot pengiriman berdampak pada penurunan nilai ekspor sebesar 25,25%, yakni dari US$2,38 miliar pada 2022 menjadi US$1,78 miliar pada 2023.
Sedikitnya ada 10 negara tujuan utama ekspor atau pembeli terbanyak timah Indonesia pada Januari-November 2023.
Urutan pertama ditempati oleh China dengan volume 25,09 jjuta kg per November 2023. Volume tersebut bertambah 5,38% dari pengiriman sebelumnya yang sebesar 23,81 juta kg pada November 2022.
Meski secara bobot naik, harga timah yang turun mempengaruhi nilai espor ke China. Jumlahnya mencapai US$648,32 juta pada November 2023, turun 15,19% (yoy) dari sebelumnya US$764,39 juta.
Kedua ada Singapura dengan volume 10,77 juta kg pada perhitungan akhir November 2023. Volumenya turun 22,12% (yoy) dari sebelumnya 13,83 juta kg.
Ketiga, India, sebesar 10,46 juta kg pada November 2023. Volumenya naik tipis 4,66% (yoy) dari sebelumnya yang sebesar 10 juta kg.
Keempat ada Korea Selatan sebesar 5,08 juta kg atau turun 32,81% (yoy) dan kelima Jepang sebesar 3,81 juta kg yang turun juga 39,11% (yoy).
Sisanya ada Belanda, Taiwan, Thailand, Belgia, hingga Italia.
Berikut daftar lengkap 10 negara tujuan utama ekspor timah Indonesia pada Januari-November 2023:
- China 25.097.170 kg.
- Singapura 10.777.728 kg.
- India 10.468.828 kg.
- Korea Selatan 5.088.384 kg.
- Jepang 3.819.822 kg.
- Belanda 2.659.685 kg.
- Taiwan 2.628.183 kg.
- Thailand 2.296.012 kg.
- Belgia 1.396.822 kg.
- Italia 1.217.205 kg.
(Baca juga: 10 Negara Pembeli Utama Batu Bara Indonesia 2023, India Terbanyak)