Ekspor Artikel yang Diproduksi Lain -Lain Indonesia ke Eswatin Turun Menjadi US$ 1,31 Juta
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Eswatin senilai US$ 3,05 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut semakin jatuh 22,9% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 3,96 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Eswatin, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 0,91 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 4,51 juta.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Sabun ke Kuba pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Eswatin, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 19 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Eswatin. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Eswatin. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Artikel yang diproduksi lain -lain
- Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah
- Bahan kimia organik
- Filamen buatan manusia
- Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengekspor Artikel yang diproduksi lain -lain. Dalam klasifikasi tradmap, Artikel yang diproduksi lain -lain masuk kategori produk HS dengan kode 96.
Pada 2023, Indonesia tercatat mengekspor sebanyak US$ 1,31 juta. Nilai ekspor Artikel yang diproduksi lain -lain ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 2.890 ribu.
(Baca: Nilai Ekspor Kayu dan Gabus Provinsi Jawa Tengah Maret 2025)
Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dengan kode HS 90. Dari negara ini, Indonesia mengekspor US$ 0,99 juta.
Indonesia juga mengekspor US$ 0,46 juta Bahan kimia organik ke Eswatin. Nilai ekspor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 570 ribu. Ekspor Bahan kimia organik yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Eswatin. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Bahan kimia organik Indonesia adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Belgia dan India.
Ekspor Filamen buatan manusia ke Eswatin, saat ini merupakan yang terbesar. Untuk tujuan negara ini, Indonesia melakukan ekspor senilai US$ 0,11 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan ekspor Filamen buatan manusia dengan nilai terbesar adalah Vietnam, Türkiye, Cina, Amerika Serikat dan India.
Indonesia banyak mengekspor Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan ke Eswatin. Nilai ekspor produk ini tercatat senilai US$ 50 ribu. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 12 ribu. Ekspor Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Eswatin. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan Indonesia adalah Jerman, Amerika Serikat, Cina, Perancis dan Inggris.