Donald Trump mengirimkan surat ke 14 negara untuk memberi ancaman atas pengenaan tarif impor jika mereka tidak mencapai konsensus perdagangan dengannya sebelum tenggat 1 Agustus 2025. Ultimatum Presiden Amerika Serikat (AS) itu dilaporkan oleh Associated Press yang diberitakan Katadata.
Dari 14 negara tersebut, 4 di antaranya akan dikenakan tarif yang sama saat diumumkan pada April lalu. Sedangkan 8 negara mendapat tarif lebih rendah dan 2 lainnya mendapatkan tarif yang lebih tinggi.
Myanmar dan Laos menjadi negara dengan tarif paling besar dalam daftar ini, yakni masing-masing 40%. Namun keduanya sudah mengalami penurunan tarif. Sebelumnya, Myanmar dikenakan 44% dan Laos sebesar 48%.
Indonesia sendiri dikenakan tarif sebesar 32%—tak berubah sejak April lalu. Adapun komoditas terbanyak yang diekspor ke AS di antaranya minyak sawit, lemak nabati, dan semikonduktor.
Trump juga mempertegas apabila ada negara yang akan membalas tarif, maka AS bakal menaikkan tarif lebih tinggi. Surat tersebut diunggah langsung oleh Trump melalui platform Truth Social.
(Baca: Tarif Trump Bisa Kontribusi ke PDB AS hingga 0,95%, Terbesar sejak 1982)
Berikut daftar tarif 14 negara yang dikenakan oleh AS, dihimpun oleh Katadata:
- Myanmar
Tarif: 40% (turun dari 44%)
Ekspor utama ke AS: Pakaian, barang kulit, makanan laut
- Laos
Tarif: 40% (turun dari 48%)
Ekspor utama: Sepatu, furnitur kayu, komponen elektronik, serat optik
- Kamboja
Tarif: 36% (turun dari 49%)
Ekspor utama: Tekstil, pakaian, sepatu, sepeda
- Thailand
Tarif: 36% (sama seperti April)
Ekspor utama: Suku cadang komputer, karet, batu mulia
- Bangladesh
Tarif: 35% (turun dari 37%)
Ekspor utama: Pakaian
- Serbia
Tarif: 35% (turun dari 37%)
Ekspor utama: Layanan TI, ban mobil
- Indonesia
Tarif: 32% (sama seperti April)
Ekspor utama: Minyak sawit, lemak nabati dan semikonduktor
- Bosnia dan Herzegovina
Tarif: 30% (turun dari 35%)
Ekspor utama: Senjata dan amunisi
- Afrika Selatan
Tarif: 30% (sama seperti April)
Ekspor utama: Platinum, berlian, kendaraan dan suku cadang
- Jepang
Tarif: 25% (naik dari 24%)
Ekspor utama: Mobil, suku cadang, elektronik
- Kazakhstan
Tarif: 25% (turun dari 27%)
Ekspor utama: Minyak, uranium, ferroalloy, perak
- Malaysia
Tarif: 25% (naik dari 24%)
Ekspor utama: Produk elektronik dan listrik
- Korea Selatan
Tarif: 25% (sama seperti April)
Ekspor utama: Kendaraan, mesin, elektronik
- Tunisia
Tarif: 25% (turun dari 28%)
Ekspor utama: Lemak nabati dan hewani, pakaian, buah dan kacang.
(Baca: Reputasi AS Memburuk, Bisa Lebih Jatuh Setelah Tarif Trump)