Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Indonesia mengimpor sejumlah barang kelompok tekstil dari sejumlah negara pada Juli 2024.
Terbesar adalah kapas, sebagai bahan baku membuat kain dalam industri tekstil, dengan bobot impor 22,88 juta kilogram (kg). Nilainya menyentuh US$74,56 juta.
Kedua adalah kain rajutan dengan berat impor 16,89 juta kg. Nilainya menyentuh US$134,3 juta.
Ketiga, filamen buatan, seberat 14,08 juta kg dengan nilai US$76,06 miliar.
Keempat ada serat stapel buatan dengan volume 13,43 juta kg dan nilai impor sebesar US$39,34 juta.
Di luar empat besar tersebut, volume impornya di bawah lima juta kg. Barang-barang tersebut di antaranya kain kempa, kain tekstil dilaminasi, kain tenunan, sarat tekstil nabati, pakaian karpet, hingga sutra.
(Baca juga: Bobot Ekspor Industri Tekstil RI Naik pada Semester I 2024, Ini Barangnya)
Berikut rincian berat barang-barang dalam kelompok tekstil yang diimpor ke Indonesia pada Juli 2024:
- Kapas 22.885.570 kg
- Kain rajutan 16.894.878 kg
- Filamen buatan 14.081.749 kg
- Serat stapel buatan 13.439.756 kg
- Kain kempa, benang khusus, dan benang pintal 4.803.370 kg
- Kain tekstil dilapisi atau dilaminasi 4.721.279 kg
- Kain tenunan khusus 1.488.998 kg
- Barang tekstil jadi lainnya 828.125 kg
- Sarat tekstil nabati lainnya 452.130 kg
- Pakaian dan aksesorinya (rajutan) 371.581 kg
- Pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) 284.194 kg
- Karpet dan tekstil penutup lantai lainnya 258.514 kg
- Wol, bulu hewan halus atau kasar 224.251 kg
- Sutra 772 kg.
Di samping itu, BPS melaporkan total nilai impor Indonesia mencapai US$20,66 miliar selama Agustus 2024. Angka ini turun US$1,07 miliar atau 4,93% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Tak hanya nilai, volume impor juga mengalami penurunan sebesar 8,51% (mtm) menjadi 20,48 juta ton pada periode yang sama.
(Baca juga: 10 Negara dengan Kontribusi Impor Terbesar ke RI per Agustus 2024)