Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 Indonesia mengekspor pakaian jadi (konfeksi) dari tekstil seberat 273,1 ribu ton.
Volumenya turun 16,55% dibanding 2022 (year-on-year/yoy) yang mencapai 327,3 ribu ton.
Pada 2023 Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor pakaian Indonesia, dengan volume 133,7 ribu ton atau 49% dari total ekspor nasional. Adapun nilai ekspor pakaian jadi ke negara tersebut sebesar U$3,59 miliar.
Negara tujuan utama berikutnya adalah Jepang dengan volume 22,1 ribu ton (US$582,5 juta), diikuti Korea Selatan 15,5 ribu ton (US$307,2 juta).
Indonesia juga cukup banyak memasok pakaian jadi ke Jerman 7,4 ribu ton (US$253,9 juta), Australia 7,4 ribu ton (US$227,4 juta), dan Kanada 5,9 ribu ton (US$201,9 juta).
Sementara ekspor ke Inggris, China, United Emirat Arab (UEA), dan Belgia lebiih sedikit dengan volume kurang dari 5 ribu ton.
Selain 10 negara di atas, Indonesia juga mengekspor pakaian jadi ke negara-negara lainnya dengan volume gabungan 67,5 ribu ton (US$1,11 miliar) sepanjang tahun lalu.
(Baca: Impor Pakaian RI Meningkat Jelang Lebaran 2024, Terbanyak dari China)