Impor Pakaian RI Meningkat Jelang Lebaran 2024, Terbanyak dari China

Pasar
1
Nabilah Muhamad 20/06/2024 09:50 WIB
Persentase Impor Pakaian dan Aksesori Rajutan* Menurut Negara Asal (Januari-Maret 2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor pakaian dan aksesori rajut (HS61) menunjukkan tren peningkatan jelang Hari Raya Lebaran atau periode Januari-Maret 2024. 

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menjelaskan, peningkatan impor tersebut untuk mengantisipasi kenaikan permintaan pakaian jelang Lebaran.

“Nilai impor komoditas ini menunjukkan tren peningkatan pada bulan-bulan menjelang Hari Raya Lebaran, pola tersebut terlihat baik di tahun ini maupun tahun lalu,” kata Habibullah dalam konferensi pers secara daring, Rabu (19/6/2024). 

Tercatat, nilai impor pakaian dan aksesori rajutan (HS61) ke Indonesia sebesar US$12,26 juta pada Januari 2024. Nilainya naik menjadi US$20,87 juta pada Februari 2024. 

Nilainya naik lagi menjadi US$23,98 juta pada Maret 2024. Namun, nilai impor komoditas ini mulai turun saat memasuki masa lebaran, yakni US$22,86 pada April 2024. 

Secara kumulatif, pada Januari-Maret 2024 impor pakaian dan aksesori rajutan ke RI paling banyak dipasok dari China, persentasenya sebesar 38,76%. 

Kemudian impor pakaian dari Vietnam 13,99%, Bangladesh 10,36%, dan Turki 5,02%. Sementara porsi gabungan impor dari negara-negara lainnya sebanyak 31,86%.

(Baca: Ribuan Ton Pakaian Impor Masuk Indonesia Tiap Bulan)

Data Populer
Lihat Semua