Indonesia menjadi salah satu eksportir tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah yang dikenal di pasar internasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 Indonesia mengekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah seberat 279,3 ribu ton, meningkat 5,55% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Adapun nilai total ekspor tersebut mencapai US$ 607,86 miliar.
Tiongkok merupakan tujuan utama ekspor tanaman obat nasional pada 2022, dengan volume mencapai 47,7 ribu ton atau 17,07% dari total ekspor nasional. Nilai ekspor tanaman obat ke Negeri Tirai Bambu mencapai US$121,97 miliar.
Negara tujuan ekspor tanaman obat terbesar berikutnya adalah India, dengan volume 37,84 ribu ton dan nilai US$83,66 miliar, lalu Thailand dengan volume 22,58 ribu ton dan nilai US$37,87 miliar.
Volume ekspor tanaman obat Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 14,79 ribu ton dengan nilai US$69,7 miliar, ekspor ke Bangladesh 11,02 ribu ton senilai US$14,79 miliar, dan ekspor ke Singapura 6,78 ribu ton senilai US$10,35 miliar.
Adapun ekspor kopi ke Vietnam mencapai 4,5 ribu ton senilai US$28,41 miliar, ke Pakistan 4,46 ribu ton senilai US$9,02 miliar, ke Belanda 2,34 ribu ton senilai US$15,4 miliar, serta ke Jerman 1,43 ribu ton senilai US$14,72 miliar.
Sementara, volume ekspor ke negara-negara lainnya sebanyak 125,81 ribu ton dengan nilai US$201,92 miliar.
(Baca: Ekspor Tanaman Obat RI Meningkat, Cetak Rekor pada 2021)