Indonesia Impor Bahan Bakar Mineral Senilai US$ 274,81 Juta dari Brunei Darussalam pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Brunei Darussalam US$ 317,13 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut terlihat turun 51.74% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 657,17 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Brunei Darussalam, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 20,1 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 657,17 juta.
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Jamaika pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Brunei Darussalam, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 20 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Brunei Darussalam. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
- Bahan kimia organik
- Garam
- Pupuk
- Plastik
Masuk dalam kode HS 27, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan zat bitumen dan mineral. Impor produk ini dari Brunei Darussalam berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 274,81 juta. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 580,71 juta.
Bahan kimia organik dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 29. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 33,25 juta.
Impor produk lainnya adalah Garam senilai US$ 5,85 juta. Nilai impor produk ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 19.096 ribu. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari satu negara. Impor Garam dari Brunei Darussalam tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Garam adalah Cina, Türkiye, Amerika Serikat, Jerman dan India.
(Baca: PDRB Konsumsi Rumah Tangga Periode 2013-2023)
Impor produk lainnya adalah Pupuk US$ 1,5 juta. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Impor Pupuk yang terbesar saat ini masih berasal dari Brunei Darussalam. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber impor Pupuk Indonesia adalah Cina, Kanada, Amerika Serikat, Maroko dan Arab Saudi.
Impor Plastik dari Brunei Darussalam, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor US$ 1,28 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Plastik dengan nilai terbesar adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Korea, Republik dan Belgia.