- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Pakistan pada 2024 mencapai 66.57 unit. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 55.54 unit. Kenaikan ini melanjutkan tren pertumbuhan yang cukup kuat dalam beberapa tahun terakhir, namun dengan tingkat pertumbuhan yang bervariasi.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Pakistan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Dari 45.59 unit pada 2022, menjadi 55.54 unit pada 2023, dan mencapai 66.57 unit pada 2024. Pertumbuhan tahunan mencapai 4.95% pada 2022, melonjak menjadi 21.83% pada 2023, dan sedikit melambat menjadi 19.85% pada 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit di Kab. Kutai Kartanegara 2018 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Pakistan terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan PDB PPP Pakistan dalam lima tahun terakhir (2019-2023), yaitu sekitar 10.05%, pertumbuhan tahun 2023 dan 2024 jauh lebih tinggi. Ini menunjukkan adanya akselerasi pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dalam dua tahun terakhir. Namun, perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan yang tinggi ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti inflasi dan perubahan nilai tukar implisit.
Kenaikan PDB PPP tertinggi dalam periode yang diamati terjadi pada tahun 2023, dengan pertumbuhan mencapai 21.83%. Sementara itu, pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2017, yaitu sebesar 2.03%. Jika dibandingkan dengan 10 tahun terakhir, pertumbuhan pada tahun 2023 dan 2024 merupakan anomali positif, menunjukkan kinerja ekonomi yang sangat kuat dibandingkan periode sebelumnya.
Secara regional, Pakistan menduduki peringkat ke-8 di Asia dalam hal PDB PPP. Peringkat ini tidak berubah sejak 2015, menunjukkan bahwa meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan, posisi relatif Pakistan di antara negara-negara Asia lainnya tetap stabil.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Meksiko 2015 - 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Pakistan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Pada 2025, diproyeksikan mencapai 69.052 unit, dengan pertumbuhan sebesar 3.73%. Proyeksi ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, pada tahun 2026, pertumbuhan diproyeksikan meningkat menjadi 6.02%, mencapai 73.21 unit. Selanjutnya, pertumbuhan diproyeksikan stabil di kisaran 4-5% hingga tahun 2030. Jika proyeksi ini terealisasi, kondisi ekonomi Pakistan akan terus membaik, meskipun dengan laju yang lebih moderat dibandingkan dua tahun terakhir.
Dalam perbandingan dengan negara lain di Asia, Uzbekistan mencatat pertumbuhan PDB PPP tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Sementara itu, berdasarkan data PDB harga berlaku, Cina memiliki nilai PDB terbesar. Ini menempatkan Pakistan pada posisi yang perlu terus berupaya meningkatkan kinerja ekonominya agar dapat bersaing lebih baik di tingkat regional.