Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) yang berjudul Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara terhadap Perekonomian Indonesia menunjukkan, pemindahan ibu kota tidak memberikan dorongan terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil nasional. Pemindahan ibu kota hanya berkontribusi positif di empat wilayah.
Wilayah yang terkena dampak positif terbesar adalah Provinsi Kalimantan Timur dengan tambahan pertumbuhan hingga 0,24%. Wilayah selanjutnya adalah Kalimantan Utara dengan tambahan pertumbuhan ekonomi 0,02%, Kalimantan Selatan 0,01%, dan Papua Barat 0,01%. Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat tidak terpengaruh meskipun lokasinya dekat dengan ibu kota baru. Sementara itu, wilayah yang terkena dampak negatif pemindahan ibu kota adalah DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertumbuhannya turun hingga 0,03%.
Metode analisis yang digunakan Indef adalah model ekonomi keseimbangan umum atau model CGE (Computable General Equilibrium). Model tersebut digunakan untuk melihat dampak perubahan variabel ekonomi secara umum terhadap distribusi pendapatan pada berbagai bentuk rumah tangga, sektor industri, dan beberapa indikator ekonomi makro. Teknik pengolahan yang digunakan adalah dengan perangkat lunak GEMPACK.