Besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Ambon menunjukkan fluktuasi yang menarik dalam beberapa tahun terakhir. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Pada tahun 2024, besar pengeluaran mencapai Rp 123.215 per kapita per bulan, meningkat signifikan sebesar 35.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini cukup besar setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2023.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kota Ambon, alokasi untuk rokok dan tembakau cukup signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa adalah Rp 348.802. Dengan demikian, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 35.3% dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi tercatat sebesar Rp 213.533 per kapita sebulan, menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau mendekati 57.7% dari pengeluaran untuk makanan jadi.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Parigi Moutong | 2024)
Data historis menunjukkan bahwa pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Ambon cenderung fluktuatif. Pada tahun 2018, besar pengeluaran tercatat Rp 96.100, kemudian meningkat menjadi Rp 102.551 pada tahun 2019. Sempat sedikit turun pada tahun 2020 menjadi Rp 99.633, kembali naik tipis pada tahun 2021 menjadi Rp 101.687. Pada tahun 2022, terjadi lonjakan signifikan menjadi Rp 117.342, namun kemudian turun tajam menjadi Rp 91.221 pada tahun 2023 sebelum akhirnya kembali naik signifikan pada tahun 2024.
Secara peringkat, Kota Ambon menempati urutan ke-9 di Pulau Maluku dan urutan ke-2 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Maluku dalam hal besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024. Secara nasional, Kota Ambon berada di peringkat 315. Di tingkat provinsi, Kabupaten Buru memiliki pengeluaran tertinggi yaitu Rp 156.385, diikuti Kota Ambon, lalu Kabupaten Maluku Tengah diurutan ketiga.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Maluku, terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Kabupaten Buru mencatat pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp 156.385, dengan pertumbuhan 54.4%. Kabupaten Maluku Tengah mencatatkan Rp 106.488 dengan pertumbuhan 5.6%. Sementara itu, Kota Tual mencatat pengeluaran sebesar Rp 93.265 dengan kontraksi -3.8%.
Rata-rata pengeluaran untuk rokok dan tembakau selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp 110.593. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018-2022) yang sebesar Rp 103.463. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk rokok dan tembakau cenderung mengalami pertumbuhan dalam jangka panjang meskipun terdapat fluktuasi tahunan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Nusa Tenggara Timur 2015 - 2024)
Pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau terjadi pada tahun 2024 dengan nilai Rp 123.215. Sedangkan pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2018, yaitu Rp 96.100. Penurunan tajam pada tahun 2023 menjadi anomali tersendiri, mengingat tren sebelumnya cenderung meningkat. Namun, kenaikan signifikan pada tahun 2024 mengindikasikan adanya perubahan perilaku konsumsi atau faktor ekonomi lainnya yang memengaruhi pengeluaran masyarakat untuk rokok dan tembakau.
Kota Tual
Kota Tual menunjukkan performa pengeluaran yang menarik. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 602.421 pada tahun 2024, tumbuh 18.7% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai Rp 646.559, tumbuh 26.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menempatkan Kota Tual pada peringkat pertama di Provinsi Maluku dalam hal pengeluaran makanan dan bukan makanan. Total pengeluaran per kapita mencapai Rp 1.248.980 pada tahun 2024, tumbuh 22.6%.
Kabupaten Buru
Kabupaten Buru mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 558.129 pada tahun 2024, sedikit menurun turun 0.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pengeluaran untuk makanan mengalami pertumbuhan yang pesat, mencapai Rp 657.161, meningkat 24% dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, total pengeluaran per kapita Kabupaten Buru mencapai Rp 1.215.290, tumbuh 11.3%. Kabupaten Buru menempati peringkat kedua di Provinsi Maluku dalam hal total pengeluaran per kapita.
Kabupaten Maluku Tengah
Kabupaten Maluku Tengah menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil. Pada tahun 2024, pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 545.981, meningkat 8.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan, mencapai Rp 628.997, tumbuh 3.4%. Total pengeluaran per kapita di Kabupaten Maluku Tengah mencapai Rp 1.174.978, tumbuh 5.9%. Kabupaten ini berada di peringkat ketiga di Provinsi Maluku dalam hal total pengeluaran per kapita.
Kabupaten Maluku Barat Daya
Kabupaten Maluku Barat Daya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran per kapita. Pada tahun 2024, pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp 467.094, meningkat 7.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan yang tinggi, mencapai Rp 664.345, meningkat 26.3%. Total pengeluaran per kapita di Kabupaten Maluku Barat Daya mencapai Rp 1.131.439, tumbuh 18%. Meskipun demikian, kabupaten ini masih berada di peringkat keempat dalam hal total pengeluaran per kapita di Provinsi Maluku.