Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Sukoharjo pada 2024 tercatat sebesar Rp68.244/kapita/bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Rembang | 2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yaitu Rp300.378, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 22.7%.
Proporsi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan yang sebesar Rp35.750 atau 11.9%.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Sukoharjo cenderung fluktuatif.
Setelah mengalami kenaikan signifikan sebesar 15.8% pada 2019, terjadi penurunan sebesar 3.4% pada 2020, kemudian kembali naik hingga mencapai Rp66.695 pada 2022, dan sedikit turun pada 2023, sebelum akhirnya kembali naik pada 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Sukoharjo menduduki peringkat ke-8 dalam pengeluaran untuk sabun mandi pada 2024. Peringkat ini lebih baik dibandingkan peringkat ke-202 secara nasional.
Kota Semarang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp92.921, diikuti Kota Salatiga dan Kota Surakarta.
Untuk perbandingan dengan kabupaten/kota lain, berikut adalah lima wilayah dengan pengeluaran sabun mandi tertinggi pada 2024:
Kota Semarang: Pengeluaran mencapai Rp92.921, dengan pertumbuhan 15.6% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat 1 se-Provinsi Jawa Tengah.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa Kab. Kepahiang | 2024)
Kota Salatiga: Pengeluaran sebesar Rp89.800, mengalami penurunan -1.9% dan berada di peringkat 2 se-Provinsi Jawa Tengah.
Kota Surakarta: Mencatatkan pengeluaran Rp79.570, dengan penurunan -6.4% dan menempati peringkat 3 se-Provinsi Jawa Tengah.
Kota Tegal: Pengeluaran tercatat Rp78.972, mengalami penurunan -4.7% dan berada pada peringkat 4 se-Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Pati: Dengan pengeluaran Rp69.132, terjadi penurunan -14.2% dibandingkan tahun sebelumnya dan berada di peringkat 5 se-Provinsi Jawa Tengah.
Kota Semarang
Berdasarkan informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, pengeluaran bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp1.322.997 pada 2024, mengalami pertumbuhan 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Semarang pada peringkat pertama di Jawa Tengah untuk pengeluaran bukan makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat Rp914.785, menunjukkan pertumbuhan 14.7%. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.237.782, tertinggi di Jawa Tengah dengan pertumbuhan 13.4%.
Kota Salatiga
Kota Salatiga menunjukkan dinamika yang berbeda. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp1.315.195, namun mengalami penurunan -14.4%, menempatkannya pada peringkat kedua di Jawa Tengah. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp811.317, juga mengalami penurunan -5.5%. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.126.512, turun 11.2%.
Kota Magelang
Pengeluaran bukan makanan di Kota Magelang mencapai Rp980.996 pada 2024, meningkat 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran makanan tercatat Rp689.220, mengalami penurunan -6.6%. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.670.216, dengan penurunan -1.8%. Kota Magelang berada di peringkat keempat untuk total pengeluaran di Jawa Tengah.
Kota Surakarta
Kota Surakarta mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp942.391, turun 3.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp759.788, turun 0.9%. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.702.178, turun 2.5%. Surakarta berada di peringkat ketiga untuk total pengeluaran di Jawa Tengah.