Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Rembang pada tahun 2024 mencapai Rp 209.819 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 21% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Rembang cenderung fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2019 dan 2021, namun kemudian terkoreksi pada tahun 2020 dan 2022. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2021 dengan nilai Rp 211.442 per kapita per bulan.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Budha di Sulawesi Tenggara 2015-2024)
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Rembang untuk aneka barang dan jasa ini merupakan bagian dari pengeluaran total. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi sebesar Rp 241.315, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa mencapai sekitar 86,9%. Sementara jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk rokok dan tembakau sebesar Rp 146.365, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa lebih tinggi sekitar 43,3%.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Kabupaten Rembang berada di peringkat 19 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Peringkat ini menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat Rembang untuk kategori ini masih berada di bawah rata-rata kabupaten/kota lain di provinsi tersebut. Di tingkat nasional, Kabupaten Rembang berada di peringkat 309.
Sebagai perbandingan, Kota Salatiga mencatatkan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tertinggi di Jawa Tengah dengan nilai Rp 487.824 per kapita per bulan, tumbuh 16,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Magelang berada di urutan kedua dengan nilai Rp 465.439 dan pertumbuhan 23%. Sementara itu, Kota Semarang berada di posisi ketiga dengan nilai Rp 440.252 dan pertumbuhan 13%. Kabupaten Sragen dengan pengeluaran Rp 209.743 menempati posisi setelah Kabupaten Rembang. Pertumbuhannya mencapai 9.1% dan berada di peringkat 20 di antara kabupaten/kota seprovinsi. Kabupaten Demak dengan nilai Rp 209.471 dan pertumbuhan 7.6% menempati urutan setelah Kabupaten Sragen.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Malta 2024)
Kota Semarang
Data dari BPS menunjukkan, pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp 1.322.997. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.237.782, mengalami pertumbuhan 13.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kota Semarang mencatatkan angka Rp 914.785, tumbuh 14,7%. Posisinya sebagai yang tertinggi se-Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Kota Salatiga mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 1.315.195 pada tahun 2024. Terjadi penurunan turun 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di kota ini mencapai Rp 2.126.512, menunjukkan penurunan turun 11.2%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 811.317. Ini mengalami penurunan turun 5.5% yang menempatkan Kota Salatiga pada urutan kedua setelah Kota Semarang dalam hal pengeluaran makanan.
Kota Magelang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Magelang mencapai Rp 980.996 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan sedikit sebesar 1.8%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.670.216, menunjukkan penurunan turun 1.8%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 689.220, mengalami penurunan turun 6.6% dari tahun sebelumnya. Kota Magelang menempati peringkat ke-13 di Jawa Tengah untuk pengeluaran makanan.
Kota Surakarta
Kota Surakarta menunjukkan angka rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 942.391 pada tahun 2024, mengalami penurunan turun 3.7%. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.702.178, menunjukkan penurunan turun 2.5%. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 759.788, mengalami penurunan turun 0.9%. Meskipun terjadi penurunan, Kota Surakarta tetap berada di peringkat ke-3 dalam hal total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan.