Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Jayapura, Provinsi Papua, mengalami penurunan turun 9.3% pada tahun 2024, menjadi Rp221862 per kapita/bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp244689.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp440784, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi hanya menyumbang sekitar 50%. Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp141365 atau pengeluaran untuk perawatan yang mencapai Rp118160.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Lithuania 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Jayapura fluktuatif selama periode 2018-2024. Terjadi kenaikan signifikan sebesar 14.2% pada tahun 2019 dan 7.6% pada tahun 2020, namun kemudian mengalami penurunan tajam turun 10.9% pada tahun 2021 dan -10.4% pada tahun 2022. Setelah sedikit naik 11% pada tahun 2023, kembali turun pada tahun 2024.
Berdasarkan data BPS, Kota Jayapura menduduki peringkat ke-2 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua pada tahun 2024. Kabupaten Jayapura menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran Rp252848. Secara nasional, Kota Jayapura berada di peringkat 169.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua, Kabupaten Kepulauan Yapen mencatatkan pertumbuhan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi, yaitu 71.2%, dengan nilai pengeluaran tahun 2024 sebesar Rp200724. Sementara itu, Kabupaten Supiori mengalami penurunan terdalam, yakni -52.6%, dengan nilai pengeluaran Rp78310.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Mamasa | 2024)
Kabupaten Jayapura
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Jayapura menunjukkan performa yang kuat dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan. Dengan nilai sebesar Rp966182 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 35.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua. Hal ini menunjukkan konsumsi makanan di Kabupaten Jayapura lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Kabupaten Keerom
Kabupaten Keerom mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan. Data BPS menunjukkan peningkatan sebesar 40.4%, dengan pengeluaran mencapai Rp644245 pada tahun 2024. Peningkatan ini menempatkan Keerom pada peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Pertumbuhan yang tinggi ini mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi barang dan jasa selain makanan di Kabupaten Keerom.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor menunjukkan adanya penurunan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan. Data BPS mencatat penurunan turun 2.3%, dengan pengeluaran mencapai Rp1232573 pada tahun 2024. Meskipun demikian, Biak Numfor masih menduduki peringkat kelima di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh perubahan prioritas pengeluaran atau faktor ekonomi lainnya.
Kabupaten Kepulauan Yapen
Kabupaten Kepulauan Yapen menunjukkan pertumbuhan yang moderat dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan. Data BPS menunjukkan peningkatan sebesar 37.1%, dengan pengeluaran mencapai Rp801156 pada tahun 2024. Peningkatan ini menempatkan Kepulauan Yapen pada peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan konsumsi makanan di Kabupaten Kepulauan Yapen.