- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Bahama pada 2024 sebesar 0.96 Unit. Angka ini menunjukkan penurunan turun 1.43% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 0.98 Unit. Penurunan ini mengindikasikan potensi pelemahan daya beli masyarakat Bahama dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, PDB PPP Bahama cenderung fluktuatif dalam satu dekade terakhir. Nilai tertinggi tercatat pada tahun 2021 dan 2023, yakni sebesar 0.98 Unit. Sementara nilai terendah terjadi pada tahun 2015 sampai 2019, yang stagnan di angka 0.93 Unit. Pada tahun 2022, PDB PPP sempat mengalami penurunan menjadi 0.95 Unit sebelum kembali naik di tahun 2023, kemudian kembali turun di tahun 2024.
(Baca: PDB Menurut Daya Beli di Islandia 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Bahama terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), pertumbuhan PDB PPP Bahama menunjukkan dinamika yang beragam. Tahun 2022 mengalami kontraksi turun 2.66%, diikuti dengan pertumbuhan positif 2.63% pada 2023, dan kembali mengalami kontraksi turun 1.43% pada 2024. Rata-rata pertumbuhan PDB PPP dalam tiga tahun terakhir ini cenderung lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir (2019-2023).
Posisi Bahama dalam ranking regional Karibia berdasarkan data IMF, tidak mengalami perubahan. Bahama tetap berada di peringkat 13 dari total negara di kawasan tersebut. Peringkat ini menunjukkan bahwa performa PDB PPP Bahama relatif stabil dibandingkan negara-negara tetangganya di Karibia.
IMF memproyeksikan PDB PPP Bahama akan terus mengalami penurunan hingga tahun 2028. Proyeksi menunjukkan angka 0.947 pada 2025, 0.939 pada 2026, 0.938 pada 2027, dan 0.935 pada 2028. Meskipun demikian, terdapat sedikit perbaikan proyeksi pada tahun 2029 dan 2030, dengan angka masing-masing 0.936 dan 0.937. Penurunan proyeksi ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi Bahama diperkirakan akan mengalami tantangan dalam beberapa tahun mendatang.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Solok | 2024)
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Karibia berdasarkan data terakhir, PDB Bahama masih di bawah negara teratas. Misalnya, Jamaika dengan angka 95.392 dan Republik Dominika dengan 23.521.
Secara keseluruhan, PDB PPP Bahama pada tahun 2024 menunjukkan penurunan yang perlu diwaspadai. Meskipun peringkat regional relatif stabil, proyeksi ke depan mengindikasikan perlunya upaya untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Bahama.