Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2024 tercatat sebesar Rp61.322 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 12,1% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp69.786. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Ngada mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp44.889, kemudian naik menjadi Rp52.326 pada 2019, sebelum akhirnya mengalami penurunan signifikan sebesar 24,6% menjadi Rp39.454 pada 2020. Selanjutnya, terjadi kenaikan sebesar 14,8% pada 2021 menjadi Rp45.305 dan lonjakan tajam sebesar 62,6% pada 2022 menjadi Rp73.650. Namun, sejak 2023 terjadi penurunan yang berlanjut hingga 2024.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Tanggerang | 2024)
Meskipun mengalami penurunan tahun terakhir, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Ngada masih tergolong signifikan jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp209.747. Pengeluaran untuk perawatan kulit mencapai sekitar 29,2% dari total pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Angka ini lebih tinggi dari pengeluaran untuk kecantikan secara umum yang hanya Rp16.288, namun lebih rendah dari pengeluaran untuk makanan jadi (Rp115.915) dan rokok serta tembakau (Rp69.066).
Dalam skala provinsi NTT, Kabupaten Ngada menduduki peringkat ke-3 untuk pengeluaran perawatan kulit pada 2024, di bawah Kota Kupang dan Kabupaten Sabu Raijua. Secara nasional, Kabupaten Ngada berada di peringkat ke-201. Pada tahun yang sama, Kota Kupang mencatatkan pengeluaran tertinggi dengan Rp90.454, diikuti Kabupaten Sabu Raijua dengan Rp64.528.
Berikut perbandingan pengeluaran perawatan kulit 2024 dengan beberapa kabupaten/kota lain di NTT: Kota Kupang mencatatkan Rp90.454 dengan penurunan 1,5%, Kabupaten Sabu Raijua Rp64.528 dengan penurunan 22,9%, Kabupaten Sumba Timur Rp48.854 dengan kenaikan 28,5%, dan Kabupaten Malaka Rp48.740 dengan penurunan 25,7%. Peringkat Kabupaten Ngada berada di urutan ke-3, tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan data historis dari kabupaten/kota lain di NTT yang diolah dari data Susenas, dapat dilihat gambaran perbandingan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Barat 2015 - 2024)
Kota Kupang
Kota Kupang menunjukkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di NTT sebesar Rp792.892 pada 2024, sedikit mengalami penurunan sebesar 2,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp810.823,97. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp637.902, mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 12,4%. Hal ini menunjukkan alokasi dana yang besar untuk kebutuhan non-makanan, tetapi konsumsi makanan juga mengalami pertumbuhan. Kota Kupang menduduki peringkat pertama di NTT untuk kedua kategori pengeluaran ini. Total pengeluaran per kapita gabungan makanan dan non-makanan mencapai Rp1.430.795.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp498.135 pada 2024, mengalami kenaikan sebesar 2,7% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp555.633, meningkat tipis 2,8%. Kabupaten ini berada di peringkat ke-2 untuk pengeluaran non-makanan dan peringkat ke-7 untuk pengeluaran makanan di NTT. Total pengeluaran per kapita gabungan makanan dan non-makanan mencapai Rp1.053.768.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua menunjukkan pertumbuhan signifikan pada pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, dengan kenaikan sebesar 24,8% menjadi Rp481.157. Namun, pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan, tercatat sebesar Rp637.594 atau naik 15,9%. Kabupaten ini menduduki peringkat ke-3 dalam pengeluaran bukan makanan dan peringkat ke-4 untuk pengeluaran makanan di NTT. Total pengeluaran per kapita gabungan makanan dan non-makanan mencapai Rp1.118.751.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp465.209 pada 2024, mengalami kenaikan sebesar 6,1% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp642.489, naik 19,1% yang merupakan pertumbuhan tertinggi di antara kabupaten yang dibandingkan. Kabupaten ini berada di peringkat ke-4 untuk pengeluaran non-makanan dan peringkat ke-2 untuk pengeluaran makanan di NTT. Total pengeluaran per kapita gabungan makanan dan non-makanan mencapai Rp1.107.698.