Kabupaten Kota Waringin Timur Alami Peningkatan Pengeluaran Makanan dan Minuman JadiBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kota Waringin Timur mencapai Rp236.599 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp208.614,45.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Barat 2015 - 2024)
Meskipun demikian, pengeluaran ini masih berada di peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah dan peringkat ke-136 secara nasional.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Kota Waringin Timur adalah Rp456.773, menunjukkan bahwa pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sebagian signifikan dari total pengeluaran masyarakat.
Dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp1.730.443, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencerminkan sekitar 13,7 persen dari total tersebut.
Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan kontribusi pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp178.847.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kota Waringin Timur mengalami fluktuasi.
Setelah mengalami peningkatan signifikan sebesar 21,3 persen pada tahun 2019, terjadi penurunan sebesar 1,9 persen pada tahun 2020, namun kembali meningkat 9,5 persen pada tahun 2021, kemudian turun 9,8 persen pada tahun 2022, dan kembali naik signifikan pada dua tahun terakhir.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Musi Rawas | 2024)
Peningkatan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kota Waringin Timur.
Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran selama lima tahun terakhir (2018-2022), pengeluaran pada tahun 2023 dan 2024 menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi.
Pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kota Waringin Timur terjadi pada tahun 2024, sedangkan pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2018 sebesar Rp133.887.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Tengah, Kota Palangkaraya mencatat pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu Rp300.357, meskipun mengalami penurunan sebesar 3,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Kota Waringin Barat berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp240.494, mengalami pertumbuhan 11 persen.
Kabupaten Sukamara mencatat pengeluaran Rp226.874, namun mengalami penurunan 5,7 persen.
Kabupaten Lamandau mencatat pengeluaran Rp223.275, mengalami penurunan tertinggi sebesar 22,9 persen.
Kabupaten Barito Timur mencatat pengeluaran Rp222.080, mengalami pertumbuhan 18,3 persen.
Kota Palangkaraya
Berdasarkan data dari BPS, Kota Palangkaraya menunjukkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.092.813 pada tahun 2024, meningkat 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Pengeluaran total untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.929.998, naik 9,5 persen. Meski menduduki peringkat kedua se-Kalimantan Tengah, pertumbuhan konsumsi bukan makanan dan total konsumsi menunjukkan bahwa Kota Palangkaraya memiliki peningkatan kesejahteraan yang baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Lamandau
Pengeluaran bukan makanan di Kabupaten Lamandau mencapai Rp1.020.716 pada tahun 2024, mengalami peningkatan sebesar 4,7 persen dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.076.552, tumbuh 2,4 persen. Kabupaten Lamandau menduduki peringkat pertama di Kalimantan Tengah untuk total pengeluaran makanan dan bukan makanan, menunjukkan bahwa daerah ini memiliki tingkat konsumsi yang tinggi.
Kabupaten Kota Waringin Barat
Kabupaten Kota Waringin Barat menunjukkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp902.927 pada tahun 2024, meningkat 1,9 persen dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.852.161, naik 7,4 persen. Meskipun hanya mengalami sedikit peningkatan pada pengeluaran bukan makanan, Kabupaten Kota Waringin Barat berada di peringkat ketiga untuk total pengeluaran di Kalimantan Tengah, menandakan stabilitas ekonomi yang terjaga.
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp824.909 pada tahun 2024, mengalami penurunan sebesar 8,2 persen dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.791.631, turun 5,7 persen. Penurunan ini menyebabkan Kabupaten Sukamara berada di peringkat keempat dalam hal total pengeluaran di Kalimantan Tengah, menunjukkan bahwa perlu adanya evaluasi lebih lanjut terkait pola konsumsi dan kesejahteraan masyarakat.