Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp220.771 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Utara 2015 - 2024)
Meskipun demikian, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini masih berada di bawah rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp222.987. Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi juga lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp132.920.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Tanah Datar cenderung fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan dari tahun 2018 hingga 2021, pengeluaran ini sempat mengalami penurunan pada tahun 2023 sebelum kembali naik pada tahun 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan pertumbuhan sebesar 8%, sementara penurunan terbesar terjadi pada tahun 2023 turun 7,7%.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kabupaten Tanah Datar berada di peringkat ke-11 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Posisi ini masih sama dengan tahun sebelumnya. Kota Bukit Tinggi menempati peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp344.478 per kapita per bulan.
Beberapa kabupaten/kota lain dengan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di Sumatera Barat adalah Kota Pariaman (Rp334.724) dan Kota Padang (Rp334.040). Kota Payakumbuh mengalami penurunan signifikan turun 9.9%, sementara Kabupaten Dharmasraya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 18.9%. Kabupaten Padang Pariaman mengalami penurunan turun 1.8%.
(Baca: Tenaga Kependidikan SD Sm Periode 2017-2024)
Kota Padang
Kota Padang menunjukkan angka yang signifikan dalam pengeluaran per kapita. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.974.416, menempati peringkat kedua di Sumatera Barat. Pengeluaran bukan makanan di Kota Padang mencapai Rp1.051.706, mengalami pertumbuhan sebesar 2.1%. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan tercatat Rp922.710, naik 10.6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi menduduki peringkat teratas dalam pengeluaran per kapita untuk makanan dan bukan makanan, mencapai Rp1.869.269. Pengeluaran bukan makanan di kota ini sebesar Rp962.655, meningkat 11.7%. Pengeluaran untuk makanan juga menunjukkan peningkatan, mencapai Rp906.613, tumbuh 20.4% dari tahun sebelumnya. Posisi Kota Bukit Tinggi sebagai yang teratas menunjukkan pola konsumsi yang kuat di sektor makanan dan bukan makanan.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan bukan makanan dengan angka Rp2.182.054, berada di posisi pertama di Sumatera Barat. Untuk pengeluaran bukan makanan mencapai Rp942.409, dengan pertumbuhan 11.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.239.644, tumbuh signifikan sebesar 63.8%.
Kota Sawahlunto
Kota Sawahlunto memiliki pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.758.437, menempatkannya pada urutan keempat di Sumatera Barat. Pengeluaran bukan makanan di kota ini tercatat sebesar Rp876.123, melonjak 19.8%. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp882.314, naik 21.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa Kota Sawahlunto mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi baik di sektor makanan maupun non-makanan.