Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Brebes menunjukkan tren yang menarik pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp 28.900 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Brebes cenderung fluktuatif. Sempat mengalami penurunan 3,6% pada tahun 2020, namun kemudian melonjak tajam 28,6% pada tahun 2021. Pertumbuhan ini sedikit melambat, namun tetap menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Brebes terus mengalami peningkatan, menunjukkan minat masyarakat yang meningkat terhadap perawatan diri.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Tengah 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 183.771, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 15,7%. Angka ini masih jauh lebih kecil dari pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp 223.384 per kapita per bulan. Namun, minat masyarakat terhadap kecantikan tetap signifikan.
Secara peringkat, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Brebes menempati urutan ke-23 di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Peringkat ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya perawatan diri di Kabupaten Brebes masih perlu ditingkatkan dibandingkan dengan wilayah lain di provinsi tersebut. Berdasarkan data yang ada, Kota Salatiga menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp 75.091, diikuti Kota Semarang dengan nilai Rp 74.653.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, terlihat perbedaan yang cukup signifikan. Contohnya, Kota Salatiga mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi, yaitu Rp 75.091 dengan penurunan -13.5%. Sementara itu, Kota Semarang berada di urutan kedua dengan Rp 74.653 dan pertumbuhan 36.8%. Kabupaten Kudus berada di urutan ketiga dengan Rp 47.643 dan pertumbuhan 16.6%. Kota Magelang berada di urutan keempat dengan Rp 45.594 dan pertumbuhan 10%. Kabupaten Rembang berada di urutan kelima dengan Rp 42.569 dan pertumbuhan 5.5%.
Kota Semarang
Kota Semarang menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan. Dengan nilai Rp 1.322.997, Kota Semarang menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah, mencerminkan daya beli masyarakatnya yang tinggi. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan mencapai 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya, mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi di sektor non-pangan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Industri Pengolahan di Maluku Utara | 2024)
Kota Salatiga
Kota Salatiga, meskipun memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan yang besar yaitu Rp 1.315.195, mengalami kontraksi pertumbuhan turun 14.4%. Hal ini menempatkan kota ini pada peringkat kedua di Jawa Tengah dalam hal pengeluaran bukan makanan. Penurunan ini bisa menjadi indikasi perubahan prioritas konsumsi atau faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Kota Magelang
Kota Magelang menunjukkan stabilitas dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan dengan nilai Rp 980.996 dan pertumbuhan positif sebesar 1.8%. Peringkat ketiga di Jawa Tengah menunjukkan bahwa Kota Magelang memiliki keseimbangan antara pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Pertumbuhan yang moderat mengindikasikan ekonomi yang stabil dan konsumsi yang berkelanjutan.