Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Sukabumi pada 2024 tercatat sebesar Rp72.122 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 19,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Sukabumi mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Setelah mengalami kenaikan signifikan dari 2018 hingga 2023, pengeluaran ini mengalami penurunan cukup tajam pada 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Barat 2015 - 2024)
Meskipun terjadi penurunan di tahun terakhir, pengeluaran masyarakat Kota Sukabumi untuk sabun mandi masih tergolong signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa adalah Rp375.078, sedangkan untuk kecantikan mencapai Rp75.365. Ini menunjukkan bahwa sabun mandi tetap menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp339.925, perawatan Rp96.523, serta rokok dan tembakau Rp126.505.
Secara perbandingan, pengeluaran untuk sabun mandi Kota Sukabumi menduduki peringkat ke-33 di tingkat pulau, ke-10 di antara kabupaten/kota se-provinsi Jawa Barat, dan ke-172 secara nasional. Kota Bekasi menempati peringkat pertama di Jawa Barat dengan pengeluaran untuk sabun mandi sebesar Rp146.439, diikuti Kota Depok dan Kota Bandung.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2021-2023), pengeluaran tahun 2024 ini sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2019-2023), rata-rata pengeluaran masih lebih tinggi. Kenaikan tertinggi pengeluaran untuk sabun mandi terjadi pada 2019, yaitu sebesar 28,6%.
Di antara kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kota Bekasi mencatatkan pengeluaran sabun mandi tertinggi pada 2024, yakni Rp146.439, mengalami penurunan 3,2% dari tahun sebelumnya dan tetap menduduki peringkat pertama. Kota Depok berada di urutan kedua dengan Rp125.490, naik 2,8%. Kota Bandung di posisi ketiga dengan Rp101.215, mengalami penurunan signifikan sebesar 13,5%. Kota Bogor dan Kabupaten Bekasi menyusul dengan pengeluaran masing-masing Rp97.979 dan Rp87.848.
(Baca: Statistik Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SD Swasta Periode 2017-2024)
Kota Bekasi
Berdasarkan data terbaru, Kota Bekasi mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 22,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga menunjukkan peningkatan dengan nilai Rp1.224.388, tumbuh 21,3%. Dengan angka-angka ini, Kota Bekasi tetap menduduki peringkat pertama dalam pengeluaran baik untuk sektor makanan maupun bukan makanan di Jawa Barat.
Kota Depok
Kota Depok menunjukkan angka yang solid dalam pengeluaran per kapita sebulan. Untuk sektor bukan makanan, tercatat sebesar Rp1.674.594, meningkat 12,8% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.148.659, tumbuh 9%. Kota Depok berada di peringkat kedua untuk kedua kategori pengeluaran ini di antara kabupaten/kota di Jawa Barat, menunjukkan konsistensi dalam pertumbuhan ekonomi dan konsumsi masyarakat.
Kota Bogor
Kota Bogor mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk sektor bukan makanan, mencapai Rp1.561.420, melonjak 50,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai Rp909.166, tumbuh 21%. Meskipun demikian, peringkat Kota Bogor berada di posisi keenam untuk pengeluaran makanan, namun naik ke peringkat ketiga untuk pengeluaran bukan makanan di Jawa Barat.
Kota Bandung
Kota Bandung menunjukkan data pengeluaran yang menarik. Untuk sektor bukan makanan, tercatat Rp1.382.176 dengan pertumbuhan 12,2%. Di sisi lain, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp996.064, tumbuh 17,7%. Kota Bandung menduduki peringkat keempat dalam pengeluaran baik untuk makanan maupun bukan makanan di Jawa Barat, menunjukkan stabilitas ekonomi dan konsumsi yang merata di berbagai sektor.