Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Trenggalek menunjukkan fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, besar pengeluaran mencapai Rp67.193 per kapita per bulan. Terjadi penurunan sebesar 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Trenggalek, alokasi untuk rokok dan tembakau cukup signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa adalah Rp177.980. Artinya, sekitar 37,7% dari total pengeluaran tersebut dialokasikan untuk rokok dan tembakau. Proporsi ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk kecantikan (Rp26.987) atau perawatan (Rp33.477).
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Papua Barat Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Trenggalek mengalami naik turun. Sempat mengalami penurunan dari 2018 (Rp58.899) ke 2019 (Rp57.133), kemudian naik tajam pada 2020 (Rp65.815). Setelah itu, sempat turun sedikit pada 2021 (Rp60.652), sebelum kembali naik signifikan pada 2022 (Rp72.668) dan 2023 (Rp72.793). Tahun 2024 kembali mengalami penurunan. Pengeluaran tertinggi tercatat pada 2023.
Pengeluaran masyarakat Trenggalek secara keseluruhan juga menunjukkan perkembangan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp968.979 pada 2024. Sementara rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp467.990. Angka ini menunjukkan adanya pertumbuhan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, meskipun tidak selalu konsisten.
Dalam skala provinsi, Kabupaten Trenggalek berada di urutan ke-37 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam hal pengeluaran untuk rokok dan tembakau pada 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Trenggalek relatif lebih rendah dibandingkan daerah lain di Jawa Timur. Secara nasional, Trenggalek berada di urutan ke-490.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Timur memiliki tingkat pengeluaran yang lebih tinggi. Misalnya, Kabupaten Gresik mencatat pengeluaran Rp168.530 per kapita, dengan pertumbuhan 0,8%. Kabupaten Sumenep mencapai Rp163.113, namun mengalami penurunan 10,7%. Kabupaten Sidoarjo mencapai Rp159.821, dengan pertumbuhan 4,4%. Kota Surabaya mencapai Rp151.959, dengan penurunan 6,6%. Kabupaten Mojokerto mencapai Rp146.484, dengan penurunan 6,8%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Aceh 2015 - 2024)
Kota Surabaya
Data BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Surabaya mencapai Rp1.061.445, meningkat 29,6% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk bukan makanan, pengeluaran mencapai Rp1.541.006, naik 34% dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.602.451, turun 2,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Surabaya menduduki peringkat pertama di Jawa Timur dalam hal pengeluaran total per kapita.
Kota Malang
Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Malang adalah Rp738.690 pada tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.216.228, naik tipis sebesar 4,5% dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.954.918, menurun 10,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Malang menduduki peringkat keempat di Jawa Timur dalam hal total pengeluaran per kapita.
Kota Madiun
Data dari BPS mencatat bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Madiun adalah Rp851.602 pada tahun 2024, naik 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.192.091, melonjak 15,3% dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.043.693, menurun 12,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Madiun menduduki peringkat kedua di Jawa Timur dalam hal total pengeluaran per kapita.
Kabupaten Sidoarjo
Data BPS menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Sidoarjo mencapai Rp881.851 pada tahun 2024, naik 16% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp1.077.404, naik 14,7% dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.959.255, menurun 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Sidoarjo menduduki peringkat ketiga di Jawa Timur dalam hal total pengeluaran per kapita.