Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Aceh Singkil menunjukkan peningkatan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata pengeluaran mencapai Rp56.610 per kapita per bulan. Angka ini meningkat 5,2% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp53.815.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp182.590, pengeluaran untuk sabun mandi ini hanya menyumbang sekitar 31%. Sementara itu, pengeluaran untuk sabun mandi juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan yang hanya mencapai Rp26.960. Pengeluaran untuk makanan jadi jauh lebih tinggi, yaitu Rp142.683 per kapita per bulan.
(Baca: Harga Timah Naik Menjadi US$35.640 per Ton per Rabu, 22 Oktober 2025)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Aceh Singkil cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019, terjadi penurunan sebesar 10,4%, namun kemudian mengalami kenaikan dan penurunan yang silih berganti hingga akhirnya menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2023 dan 2024. Pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi dalam periode ini terjadi pada tahun 2024, yaitu Rp56.610 per kapita per bulan.
Pada tahun 2024, Kabupaten Aceh Singkil berada di urutan ke-13 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Aceh dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi. Secara nasional, Kabupaten Aceh Singkil berada di peringkat 297. Di tingkat Pulau Sumatera, Kabupaten Aceh Singkil menempati urutan ke-83.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Aceh, Kota Sabang mencatatkan pengeluaran untuk sabun mandi tertinggi, yaitu Rp114.991 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Banda Aceh berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp100.106 dan pertumbuhan 5,1%. Kabupaten Bener Meriah menempati urutan ketiga dengan pengeluaran Rp91.819 dan pertumbuhan tertinggi di antara ketiganya, yaitu 16,6%. Kabupaten Nagan Raya mencatat pengeluaran Rp91.431 dengan pertumbuhan 1,7%, sedangkan Kota Lhokseumawe mencatat pengeluaran Rp90.514 dengan pertumbuhan paling signifikan yaitu 30,5%.
Data BPS juga mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Banda Aceh mencapai Rp1.371.277 pada 2024, tumbuh 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Lhokseumawe mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 43,4% menjadi Rp893.134. Kota Sabang mencatat Rp764.253 dengan pertumbuhan 7,7%. Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp716.407 tumbuh 34,6%, dan Kota Langsa mencatat penurunan 9,5% menjadi Rp705.067. Kota Banda Aceh berada di ranking teratas dalam hal pengeluaran bukan makanan ini.
(Baca: Harga Aluminium Naik Menjadi US$2812.5 per Ton per Rabu, 22 Oktober 2025)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Banda Aceh adalah yang tertinggi di Aceh, yaitu Rp2.402.683 pada tahun 2024, meningkat 4,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Nagan Raya mengalami penurunan 15,1% menjadi Rp1.816.186. Kota Lhokseumawe naik 5,2% menjadi Rp1.692.119. Kabupaten Bener Meriah meningkat 2,8% menjadi Rp1.674.833, dan Kota Sabang turun 10,2% menjadi Rp1.654.567. Kota Banda Aceh menduduki peringkat pertama untuk total pengeluaran makanan dan bukan makanan.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tertinggi dicatatkan oleh Kabupaten Nagan Raya yaitu Rp1.120.129, dengan pertumbuhan 24,3%. Kota Banda Aceh mencatat Rp1.031.407 dengan pertumbuhan 14,1%. Kabupaten Bener Meriah mencatat Rp958.426 dengan pertumbuhan 32,4%, pertumbuhan tertinggi di antara kelimanya. Kota Sabang mencatat Rp890.314 dengan pertumbuhan 4,2%, dan Kabupaten Aceh Jaya mencatat Rp889.962 dengan pertumbuhan 20,5%. Kabupaten Nagan Raya memimpin dalam hal pengeluaran untuk makanan.