Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, menunjukkan angka Rp 22.959 per kapita per bulan pada tahun 2023. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 35,7% dibandingkan tahun sebelumnya informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat, alokasi untuk kecantikan ini relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 239.350, sedangkan untuk makanan jadi sebesar Rp 108.165. Pengeluaran untuk perawatan tubuh sendiri tercatat Rp 77.111 per kapita per bulan. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Raja Ampat masih memprioritaskan kebutuhan dasar dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan. Namun, pertumbuhan pengeluaran untuk kecantikan ini tetap menunjukkan adanya peningkatan kesadaran atau kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekunder.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Selatan Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Raja Ampat fluktuatif. Pada tahun 2018, angkanya mencapai Rp 21.963, kemudian melonjak signifikan menjadi Rp 35.322 pada tahun 2019, sebelum akhirnya mengalami penurunan pada tahun 2020 (Rp 28.842), 2021 (Rp 24.231), dan 2022 (Rp 16.913). Tahun 2023 menjadi momentum kenaikan kembali setelah beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Meskipun belum mencapai pengeluaran tertinggi seperti pada tahun 2019, angka tahun 2023 memberikan sinyal positif.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat Daya, Kabupaten Raja Ampat berada di peringkat ke-6 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2023. Kota Sorong menduduki peringkat pertama dengan Rp 56.588, diikuti Kabupaten Maybrat (Rp 40.205), Kabupaten Sorong (Rp 40.030), Kabupaten Sorong Selatan (Rp 31.304), dan Kabupaten Tambrauw (Rp 22.983). Secara nasional, Raja Ampat berada di peringkat 413.
Beberapa kabupaten/kota lain menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran untuk kecantikan. Sebagai contoh, Kabupaten Tambrauw mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 198,6% dengan nilai pengeluaran Rp 22.983, naik dari Rp 7.696 pada tahun sebelumnya. Kabupaten Sorong Selatan juga mencatat pertumbuhan tinggi sebesar 83,5% dengan nilai pengeluaran Rp 31.304, meningkat dari Rp 17.056. Kota Sorong tumbuh 14% dengan nilai pengeluaran Rp 56.588. Kabupaten Maybrat tumbuh 32,5% dengan nilai pengeluaran Rp 40.205 dan Kabupaten Sorong tumbuh 87,6% dengan nilai pengeluaran Rp 40.030.
(Baca: Harga Beras Kualitas Bawah I di Lampung Rp.17.000 per Kg (Jumat, 5 Desember 2025))
Kabupaten Sorong Selatan
Kabupaten Sorong Selatan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, yaitu sebesar 93.8%, dari Rp 827.555 pada tahun sebelumnya menjadi Rp 1.603.801 pada tahun 2023, menduduki peringkat ke-5 di provinsi Papua Barat Daya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan sebesar 84.1%, mencapai Rp 840.650. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan melonjak sebesar 105.7%, menjadi Rp 763.151, dengan peringkat pertama di antara kabupaten/kota se-Papua Barat Daya informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kabupaten Raja Ampat
Kabupaten Raja Ampat juga menunjukkan pertumbuhan positif dalam pengeluaran per kapita. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan naik sebesar 34.3%, dari Rp 1.116.347 menjadi Rp 1.499.440, menduduki peringkat ke-6 di provinsi Papua Barat Daya. Pengeluaran untuk makanan tumbuh sebesar 24%, mencapai Rp 809.721. Untuk pengeluaran bukan makanan, terjadi kenaikan sebesar 48.8%, menjadi Rp 689.718, berada di peringkat ke-2 di antara kabupaten/kota se-Papua Barat Daya informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Kabupaten Maybrat
Kabupaten Maybrat mencatat pertumbuhan yang cukup baik dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, yaitu sebesar 48.6%, dari Rp 1.737.703 pada tahun sebelumnya menjadi Rp 2.582.386 pada tahun 2023, menduduki peringkat pertama di provinsi Papua Barat Daya. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat Maybrat dalam memenuhi kebutuhan konsumsi.
Kabupaten Sorong
Kabupaten Sorong menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, yaitu sebesar 39.5%, dari Rp 1.420.786 pada tahun sebelumnya menjadi Rp 1.981.435 pada tahun 2023, menduduki peringkat ke-2 di provinsi Papua Barat Daya. Hal ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat Sorong dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS).