Pengeluaran untuk kecantikan di Kota Pematang Siantar menunjukkan tren positif pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp38.289 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 20,5% dibandingkan tahun sebelumnya, yang menunjukkan peningkatan minat dan perhatian masyarakat terhadap produk dan layanan kecantikan. Satuan yang digunakan adalah per kapita/bulan.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Kota Pematang Siantar, porsi untuk kecantikan masih relatif kecil. Pengeluaran untuk kecantikan hanya sekitar 2,3% dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp1.698.076. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk bukan makanan saja, porsi pengeluaran kecantikan adalah 4,4%. Proporsi ini jauh lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp141.796, serta pengeluaran untuk perawatan yang mencapai Rp65.956.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Barat 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kota Pematang Siantar mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp21.150, kemudian meningkat menjadi Rp23.746 pada tahun 2019 dan melonjak signifikan sebesar 49,2% menjadi Rp35.419 pada tahun 2020. Namun, pada tahun 2021 terjadi penurunan turun 23,5% menjadi Rp27.087. Setelah itu, pengeluaran kembali naik secara bertahap hingga mencapai Rp38.289 pada tahun 2024, menjadi nilai pengeluaran tertinggi selama periode tersebut.
Pada tahun 2024, Kota Pematang Siantar berada di urutan ke-7 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan di antara kabupaten/kota se-Sumatera Utara. Peringkat ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya kecantikan di kota ini cukup tinggi dibandingkan daerah lain di provinsi tersebut. Secara nasional, Kota Pematang Siantar berada di urutan ke-182 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan.
Berdasarkan data perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara pada tahun 2024, Kota Tebing Tinggi mencatat pengeluaran tertinggi untuk kecantikan yaitu Rp61.572, dengan pertumbuhan 60.1%. Kota Medan berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp52.554 dan pertumbuhan 12.1%. Kota Sibolga berada di urutan ketiga dengan pengeluaran Rp47.583, namun pertumbuhannya relatif stagnan yaitu 0.4%. Kota Padang Sidimpuan berada di urutan keempat dengan pengeluaran Rp43.625 dan pertumbuhan 30.2%. Kabupaten Batu Bara berada di urutan kelima dengan pengeluaran Rp40.177 dan pertumbuhan 13.9%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kab. Manggarai Barat 2018 - 2024)
Kota Medan
Berdasarkan data dari BPS, Kota Medan mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.078.461 pada tahun 2024, meningkat 2.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.950.826, tumbuh 5.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Medan tetap mampu meningkatkan konsumsi, baik untuk kebutuhan pokok maupun non-pokok. Kota Medan menduduki peringkat pertama se-Sumatera Utara dalam pengeluaran makanan dan bukan makanan.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi menunjukkan performa yang mengesankan dalam hal pertumbuhan pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp857.842 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 41.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.698.076, tumbuh 36.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Kota Tebing Tinggi, serta menduduki peringkat kedua se-Sumatera Utara dalam pengeluaran makanan dan bukan makanan.
Kota Binjai
Kota Binjai mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp737.849 pada tahun 2024, meningkat 27.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.574.094, tumbuh 28.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa ekonomi Kota Binjai mengalami pertumbuhan yang cukup baik, dan masyarakat memiliki kemampuan untuk meningkatkan konsumsi. Kota Binjai berada di urutan ketiga se-Sumatera Utara dalam pengeluaran makanan dan bukan makanan.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo mengalami pertumbuhan yang cukup baik dalam pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.035.928 pada tahun 2024, meningkat 19.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.563.884, tumbuh 17.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa sektor pertanian dan pariwisata di Kabupaten Karo memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan pendapatan dan konsumsi masyarakat. Kabupaten Karo berada di urutan keempat se-Sumatera Utara dalam pengeluaran makanan dan bukan makanan.