Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp108.428 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami penurunan sebesar 6,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, pengeluaran untuk kategori yang sama mencapai Rp116.412 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp161.008, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini menyumbang sekitar 67,3%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan (Rp555.633) dan bukan makanan (Rp498.135), proporsi pengeluaran makanan dan minuman jadi relatif kecil. Tentu hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Manggarai Barat masih lebih banyak membelanjakan uangnya untuk kebutuhan dasar dan barang jasa lainnya.
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Manggarai Barat terjadi pada tahun 2019, yakni sebesar Rp132.483. Meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, pengeluaran ini sempat menunjukkan tanda-tanda kenaikan atau pulih pada tahun 2021 dan 2022, namun kembali mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2024, Kabupaten Manggarai Barat berada di peringkat ke-9 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Kota Kupang menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran mencapai Rp173.054. Kabupaten Sumba Timur berada di posisi kedua dengan Rp147.687, disusul Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan Rp143.094. Secara nasional, Kabupaten Manggarai Barat berada di peringkat 457.
Lima kabupaten/kota dengan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi di NTT adalah Kota Kupang (Rp173.054, pertumbuhan 11,2%, peringkat 1), Kabupaten Sumba Timur (Rp147.687, pertumbuhan 16,1%, peringkat 2), Kabupaten Timor Tengah Selatan (Rp143.094, pertumbuhan 7,8%, peringkat 3), Kabupaten Sikka (Rp142.174, pertumbuhan 44,8%, peringkat 4), dan Kabupaten Manggarai (Rp134.517, pertumbuhan 16,1%, peringkat 5). Dari data tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan pengeluaran di beberapa kabupaten cukup signifikan, sementara di Kabupaten Manggarai Barat justru mengalami penurunan.
Kota Kupang
Kota Kupang mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp792.892 pada tahun 2024, mengalami penurunan 2,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp810.823,97. Walaupun terjadi sedikit penurunan, Kota Kupang tetap memimpin peringkat pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota di NTT. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat menunjukkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp498.135 pada tahun 2024. Angka ini tumbuh 2,7% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp485.127,9. Dengan angka ini, Manggarai Barat berada di peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan se-NTT. BPS melaporkan pertumbuhan yang moderat ini menunjukkan stabilitas ekonomi di tengah dinamika wilayah.
Kabupaten Sabu Raijua
Pada tahun 2024, Kabupaten Sabu Raijua mencatat pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp481.157. Pertumbuhan sebesar 24,8% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp385.409,05) menempatkan Sabu Raijua di posisi ketiga dalam peringkat pengeluaran bukan makanan di NTT. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakat Sabu Raijua, menurut data BPS.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mencatat pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp465.209 pada tahun 2024. Terjadi pertumbuhan sebesar 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp438.472,72. Sumba Timur menduduki peringkat keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di NTT. Data ini seperti data yang diolah dari data Susenas.